722 Tandon dari Pemkab Kukar, Dukung Air Bersih Delta Mahakam
Pemkab Kukar tak menutup mata atas persoalan air bersih di Delta Mahakam. Salah satunya diwujudkan dengan bantuan tandon kepada warga.
Tenggarong, intuisi.co—Sebanyak 722 tandon diberikan kepada masyarakat di dua wilayah Delta Mahakam, Kutai Kartanegara. Persisnya Kecamatan Muara Jawa dan Anggana. Bantuan tersebut diberikan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara atau Pemkab Kukar melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim).
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menyerahkan secara simbolis kepada perwakilan empat desa penerima di Pelabuhan Kutai Lama, Kecamatan Anggana. Empat desa yang mendapatkan bantuan penunjang sarana prasarana air bersih itu meliputi Desa Sepatin, Desa Tani Baru, Desa Kutai Lama, dan Desa Muara Pantuan.
“Saya harap masyarakat di Delta Mahakam yang belum teraliri PDAM bisa terbantu dengan bantuan tandon ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” ujarnya, Jumat, 28 Oktober 2022.
Peliknya Problem Air Bersih Delta Mahakam
Rendi mengatakan, berbagai upaya dan metode sudah ditempuh untuk penyediaan air bersih di wilayah Delta Mahakam. Pada 2019 lalu, dilakukan kolaborasi antara Dinas Perkim dan PU untuk mengadakan penyulingan air bersih di Muara Pantuan.
Nilainya juga cukup besar. Pemkab Kukar mengalokasikan Rp5 miliar. Namun, tidak bisa beroperasi secara maksimal. “Kami sudah berusaha, tidak sedikit juga biaya yang telah dikeluarkan. Namun hasilnya belum maksimal,” kata Rendi Solihin.
Bantuan tandon tersebut diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu dan prasejahtera sebagai penunjang kebutuhan dasar akan air bersih. Bantuan bagi masyarakat prasejahtera tersebut sudah direncanakan sejak 2021. Kata Rendi, tidak mudah bagi dia bersama Bupati Kukar, Edi Damansyah, untuk memenuhi janji-janji politik.
Apalagi, periode kepemimpinan yang harusnya lima tahun, terpotong pilkada serentak 2024. Sehingga, ada waktu 24 bulan yang hilang pada periodenya.
Namun demikian, ia berkomitmen dengan waktu yang singkat, akan berusaha sekuat tenaga memenuhi janjinya kepada masyarakat Kutai Kartanegara.
“Insya Allah dalam waktu 3 tahun atau 36 bulan, janji kami, 23 program, dapat kami realisasikan,” tegasnya.
Rendi menjelaskan, dalam 23 program memang tidak ada program pembagian tandon bagi masyarakat. Akan tetapi, ada program penyediaan sarana dan prasarana air bersih.
Rendi pun tak menutup mata, kondisi masyarakat yang berada di pulau-pulau terluar Kukar memang tidak memungkinkan mendapatkan pipanisasi PDAM. “Salah satu solusi sementara yakni pemberian tandon ini. Saat ini kami merencanakan alternatif lain dengan teknologi untuk penyediaan air bersih. Mungkin penyulingan atau lainnya,” kat Rendi Solihin. (*)