Peluang Sungai Karang Mumus Jadi Ikon Wisata Baru Samarinda
Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda punya potensi besar jadi destinasi wisata air. Para legislator pun mendukung wacana tersebut.
Samarinda, intuisi.co–Sungai Karang Mumus atau SKM merupakan anak Sungai Mahakam. Membelah kawasan perkotaan Samarinda hingga ke pinggiran Kota Tepian persisnya Tanah Datar, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dengan panjang 47 kilometer lebih, SKM menjadi sumber penghidupan bagi sebagian warga. Rupanya selain memberi sumber hidup, Sungai Karang Mumus juga punya potensi lain yakni pariwisata. Dan saat ini pemkot sedang menyusun cetak birunya.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah pun mendukung rencana tersebut. Pasalnya ibu kota Kaltim ini memang minim destinasi wisata.
“SKM bisa jadi ini menjadi icon kota Samarinda,” ujar Laila kepada sejumlah media pada Jumat, 28 Januari 2022.
Bahkan rencana tersebut pernah diutarakan Wali Kota Andi Harun, saat bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Samarinda belum lama ini. Kendati demikian, mewujudkan langkah tersebut tak bisa sendiri.
“Pemkot Samarinda bisa menggandeng pihak ketiga sebagai investor,” tegasnya.
Menurutnya, rencana pembagunan destinasi wisata air SKM tak sekadar dibangun saja. Namun tujuan akhirnya bisa menarik wisatawan dari luar daerah seperti air di Bandung misalnya. Itu sebabnya, Sungai Karang Mumus punya peluang menjadi ikon Kota Tepian.
“Ketika ada kunjungan pejabat atau legislator dari daerah lain, SKM setidaknya bisa menjadi daya tarik. Ini kesempatan emas mewujudkan rencana tersebut,” tegasnya.
Sungai Karang Mumus Bisa Mendongkrak PAD
Tak hanya itu, kata Laila, Sungai Karang Mumus juga punya potensi mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Apa saja yang diusulkan oleh pemkot selama itu baik secara pendanaan, pasti kami dukung 100 persen,” tegasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan pemkot memang berkomitmen menyulap SKM menjadi destinasi wisata air. Rencananya, lokasi lokasi yang dipilih dimulai dari Jembatan Griya Mukti hingga Jembatan Tepian Lempake dengan panjang 1.507,30 meter.
“Apabila ini terwujud jelas akan ada peningkatan pendapatan masyarakat yang tinggal di bantaran SKM,” kata wawali.
Orang nomor dua di kota Tepian ini berharap tidak ada lagi warga SKM yang berniat membangun permukiman di sempadan sungai. Sebab aturannya sudah jelas, kawasan pinggir sungai bersih dari bangunan.
“Bagaimanapun jika sungai bersih dan rencana wisata baru terwujud tentunya akan ada penghasilan baru bagi warga sekitar,” pungkasnya. (*)
Lihat postingan ini di Instagram