Menilik Potensi Ekonomi Anyaman Purun Desa Sabintulung Kukar
Desa-desa di Kukar punya beragam produk istemewa. Salah satunya anyaman purun. Berasal dari Desa Sabintulung, Muara Kaman.
Tenggarong, intuisi.co- Anyaman purun hingga kini masih dilestarikan oleh warga Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar).
Melihat potensi itu sejumlah unsur pimpinan mulai dari kepala desa, kepala adat desa, bersama TP PKK Sabintulung mencari terobosan. Yakni, berkolaborasi melakukan pelatihan menganyam purun.
Kades Sabintulung, Arta, mengatakan pelatihan ini sebagai awal bagi masyarakat untuk berkarya menghasilkan sebuah produk dan bisa dipasarkan keluar dari Desa Sabintulung.
“Nanti setelah mahir dalam pembuatan produk dari purun mereka akan melatih anggotanya dan masyarakat sekitar dalam pembuatan kerajinan,” ujarnya kepada reporter intusi.co pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Pelatihan menganyam purun ini dilakukan selama tiga hari di Serapo Belian, Desa Sabintulung. Kegiatan ini pun langsung ditinjau Bupati Kukar Edi Damansyah.
Nantinya, setelah ada pengrajin purun di Desa Sabintulung, akan dibentuk kelompok – kelompok unit usaha pengrajin purun dan keterampilan lainnya.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu usaha pemerintah desa untuk menopang perekonomian di Desa Sabintulung.
“Selain bekerja di sawit dan nelayan, mereka bisa juga melakukan kerajinan anyaman purun. Sehingga bisa berkembang,” kata Arta.
Menurutnya, sudah banyak produk kerajinan yang diminati masyarakat. Nama Saruncana Desa Sabintulung pun akan digunakan untuk memasarkan produk purun yang kreatif dan berkualitas.
Anyaman Purun Bisa Jadi Komoditas Ekraf Pamungkas
Dengan begitu, Arta pun berharap, Pemkab Kukar bisa membantu membina dan memasarkan produk yang dihasilkan oleh pengrajin purun di desa tersebut.
“Alhamdulilah setelah berbincang dengan Bupati dan Camat Muara Kaman produk kami dipesan untuk acara MTQ di Muara Kaman nanti,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Dinas Pariwisata Kukar juga tengah mendata produk unggulan buatan pelaku ekonomi kreatif di Kota Raja.
Pendataan produk ini dilakukan di 18 kecamatan di Kukar. Tujuan pendataan tersebut ialah meningkatkan popularitas produk khas Kutai Kartanegara di mata masyarakat luas.
Adapun produk yang didata Dinas Pariwisata meliputi tiga sub sektor. Yakni seni pertunjukan, musik, serta film animasi dan video.
Data ini sangat penting bagi daerah guna melihat produk-produk apa saja yang dimiliki Kukar sekarang. Tujuannya agar ada produk yang menjadi ciri khas Kukar.
Upaya ini juga untuk menyiapkan Kutai Kartanegara menyambut kedatangan Ibu kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur. (*)