Sosialisasi Kewaspadaan Dini Bagi Pemuda, Upaya Pemkab Kutim Jaga Keutuhan NKRI
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman membuka Sosialisasi Kewaspadaan Dini Bagi Generasi Muda, menjabarkan tantangan dan ancaman generasi milenial.
Sangatta, intuisi.co—Suasana ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim), Bukit Pelangi, tampak ramai dan semarak. Ratusan siswa SMA dan SMK dari 10 sekolah di Kecamatan Sangatta Selatan dan Kecamatan Sangatta Utara mengikuti Sosialisasi Kewaspadaan Dini Bagi Generasi Muda yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kutim, Senin, 5 Juni 2023.
Para peserta mendengarkan dengan antusias materi-materi yang disampaikan oleh tiga pemateri yang berkompeten di bidangnya. Salah satu pemateri adalah Kasatbinmas Polres Kutim IPTU Suparmin. Ia menyampaikan materi tentang Sosialisasi Kenakalan Remaja. Ia menjelaskan bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-21 tahun yang mengalami berbagai masalah dan krisis seperti krisis identitas, kecanduan narkotik, kenakalan, konflik mental, dan terlibat kejahatan.
“Kenakalan remaja menunjukkan pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakatnya. Penyebab faktor kenakalan remaja antara lain: kurangnya kasih sayang orang tua, kurangnya pengawasan orang tua, pergaulan dengan teman tidak sebaya, peran perkembangan IPTEK yang berdampak negatif, dasar-dasar agama yang kurang, tidak adanya media penyalur bakat dan hobi, kebebasan yang berlebihan, masalah yang dipendam,” papar Suparmin.
Ia juga mengingatkan para peserta untuk mewaspadai penyalahgunaan narkoba yang merupakan perbuatan melanggar hukum dan berbahaya bagi kesehatan. Ia mengatakan bahwa Kutai Timur merupakan jalur masuk narkoba di wilayah Kalimantan.
“Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba di luar keperluan medis tanpa pengawasan dokter dan masyarakat dan merupakan perbuatan yang melanggar hukum UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU RI No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika,” tegasnya.
Sosialisasi ini juga dibuka oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Dalam arahannya, ia mengajak para pemuda untuk bisa melihat tantangan sebagai suatu hal kemajuan, bukan sebagai penghalang maju. Ia mencontoh tantangan dalam menghadapi bahaya narkoba atau sejenisnya, serta membentengi diri untuk tidak terlibat dengan pergaulan bebas.
“Generasi muda harus mewaspadai narkoba, karena Kutai Timur merupakan jalur masuk narkoba di wilayah Kalimantan, baik jalur utara maupun jalur barat. Diharapkan generasi muda tidak terlibat dengan pergaulan bebas dan penyalahgunaan obat tertentu,” ucap Ardiansyah.
Ardiansyah menyatakan bahwa Pemkab Kutim menyambut baik dilaksanakannya Sosialisasi Kewaspadaan Dini Bagi Pemuda, yang bertujuan untuk memberikan penyadaran kepada generasi muda, terkait semangat dan upaya menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI.
Dia menyebut berbagai tantangan serta ancaman yang mengarah pada rapuhnya keutuhan NKRI. Hal ini, lanjut dia, masih dan akan terus ada serta berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan bertumbuhkembangnya paham-paham radikalisme dan rusaknya mental generasi muda.
“Generasi milenial akan memainkan peran penting dalam keberlangsungan berbangsa dan bernegara, yang memiliki relasi yang baik melalui sosial media, namun karena hidup di era serba otomatis, cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan sangat mudah dipengaruhi oleh trend dan budaya,” papar Ardiansyah.
Sosialisasi ini berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 13.00 WITA hingga 16.00 WITA. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi materi dan diskusi. Mereka juga mendapat sertifikat sebagai bukti partisipasi mereka dalam kegiatan ini.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mendorong pemuda agar memahami akan pentingnya kewaspadaan dini dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, serta menciptakan pemuda yang berintegritas, bersahaja dan berwawasan kebangsaan Indonesia. (adv)