Mengenal Metadata Statistik Sektoral, Data yang Menggambarkan Kondisi Sebenarnya
Diskominfo Staper Kutim menggelar pelatihan penyusunan metadata statistik sektoral pemerintahan untuk meningkatkan kualitas data dan informasi yang akurat, terpercaya dan sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia.
Sangatta, intuisi.co – Data merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan. Data yang akurat dan terpercaya dapat menjadi dasar perencanaan, pengambilan keputusan, evaluasi dan pengendalian pembangunan yang berbasis fakta. Namun, data yang baik tidak hanya sekadar angka-angka, melainkan juga harus memiliki metadata, yaitu data tentang data.
Apa itu metadata? Bagaimana cara menyusunnya? Dan mengapa metadata penting bagi pemerintah dan masyarakat? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi topik utama dalam pelatihan Penyusunan Metadata Statistik Sektoral Pemerintahan yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di Hotel Royal Victoria Sangatta, Kamis, 6 Juli 2023.
Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 40 peserta dari berbagai instansi pemerintah di Kutim. Selain itu, pelatihan ini juga menghadirkan dua narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur dan BPS Kabupaten Kutim.
Dalam sambutannya, Sekretaris Diskominfo Staper Kutim Rasyid mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat dan semakin kritisnya sikap publik terhadap berbagai pelaksanaan dan hasil pembangunan yang sedang dilaksanakan, maka pemerintah harus mampu menyediakan data dan informasi yang akurat sebagai dasar perencanaan yang terukur, logis, terpadu dan terintegrasi.
“Sehingga kita dengan segera menyesuaikan diri untuk terbiasa bekerja berdasarkan data dan menyediakan data-data yang benar, baik secara manual maupun berbasis elektronik demi mewujudkan kepercayaan publik (masyarakat) kepada pemerintah,” ujarnya.
Rasyid menambahkan bahwa perkembangan digital juga telah mendorong pemerintah untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan transparansi kinerja birokrasi. Tuntutan transparansi dan keterbukaan informasi publik menjadi pendorong dalam mewujudkan good governance termasuk di daerah.
“Melalui good governance ini, publik dapat mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan. Namun, informasi tersebut harus didukung oleh data yang menggambarkan kondisi atau keadaan yang sebenarnya,” jelasnya.
Salah satu syarat data yang menggambarkan kondisi sebenarnya adalah memiliki metadata. Metadata adalah data tentang data yang menjelaskan aspek-aspek penting dari suatu data, seperti sumber, definisi, metodologi, kualitas, ketersediaan dan lain-lain.
“Metadata sangat penting untuk memastikan bahwa data dapat dipahami dengan benar oleh pengguna. Metadata juga dapat membantu menyamakan persepsi antara produsen dan pengguna data. Selain itu, metadata juga dapat memudahkan pencarian, pengelolaan dan pertukaran data antara berbagai pihak,” paparnya.
Rasyid menyebutkan bahwa penyusunan metadata harus mengikuti konsep dan definisi yang sudah dibakukan sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Satu Data Indonesia adalah prinsip penyelenggaraan kegiatan statistik nasional yang dilakukan secara terintegrasi dengan menggunakan standar dan metode yang sama sehingga menghasilkan data yang berkualitas tinggi.
“Melalui kegiatan ini diharapkan tidak terdapat lagi perbedaan dan tumpang tindih terkait data statistik sektoral hanya ada satu referensi data yang menjadi pegangan dalam pembuatan kebijakan strategis sehingga dapat membangun data statistik sektoral yang sudah ditetapkan oleh Walidata secara berkelanjutan sesuai dengan konsep dan definisi metadata statistik,” tuturnya.
Ia juga berharap kepada seluruh peserta agar mengikuti setiap tahapan kegiatan ini dengan baik dan dapat mengimplementasikan di lingkup kerjanya masing-masing. Ia pun mendokan agar kegiatan hari ini berjalan lancar dan sukses, yang akhirnya bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan Kabupaten Kutim.
“Kami ucapkan selamat mengikuti kegiatan pelatiahan ini, mari bekerja bersungguh sungguh dalam memaksimalkan kegiatan Metadata Statistik Sektoral dan sekaligus berkontribusi dalam mewujudkan Satu Data Indonesia (SDI) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai timur,” kata Rasyid.
Sebelumnya, Ketua Panitia yang juga saku Plt Kabid Statik Kominfo Kutim Aji Ahmad Karmani menjelaskan tujuan kegiatan, antara lain untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam penyusunan metadata kegiatan, metadata indikator dan metadata variabel. Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengelola, menyusun, dan mendokumentasikan data dan kegiatan statistik sektoral dengan baik. Serta, memberikan pemahaman akan alur tata laksana penyelenggaraan kegiatan statistik. (adv/im)