Jembatan Loa Kulu: Mimpi yang Belum Terealisasi
Jembatan Loa Kulu, harapan warga yang belum terealisasi. Pemerintah kecamatan terus menunggu sambil tetap memperbaiki jalan rusak yang lain.
Loa Kulu, intuisi.co – Ardiansyah, Camat Loa Kulu, berdiri di tepi sungai yang membelah kecamatannya. Ia menatap ke seberang, ke arah Desa Jongkang, yang terletak di sisi lain sungai. Di antara kedua desa itu, tidak ada jembatan yang menghubungkan mereka. Hanya ada perahu-perahu kecil yang bolak-balik mengangkut penumpang dan barang.
Ardiansyah bermimpi untuk membangun jembatan di sini. Jembatan yang bisa memperlancar akses lalu lintas pengendara, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan mempererat hubungan sosial antara warga di kedua sisi sungai.
“Jembatan ini sudah lama menjadi harapan kami,” kata Ardiansyah, Senin (23/10/2023). “Tahun sebelumnya sudah masuk usulan ke pemerintah pusat melalui bupati, tapi belum ada tindak lanjut.”
Ardiansyah mengatakan bahwa perencanaan dan kajian pembangunan jembatan sudah dilakukan oleh pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini, belum ada kepastian kapan proyek ini akan direalisasikan.
“Kami tidak tahu kapan mimpi kami akan terwujud,” ujarnya dengan nada sedih. “Kami hanya bisa berharap dan berdoa agar pemerintah pusat segera memberikan perhatian kepada kami.”
Sementara itu, pemerintah kecamatan Loa Kulu juga berupaya untuk memperbaiki infrastruktur jalan di wilayahnya yang banyak mengalami kerusakan. Ardiansyah mengatakan bahwa perbaikan jalan akan segera dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar dengan anggaran dari APBD-P 2023.
“Ada sekitar 3 kilometer jalan rusak dari jalan poros menuju Desa Loh Sumber,” kata Ardiansyah. “Jenis kerusakannya hanya spot-spot tertentu saja. Kemudian, jalan dari Loa Kulu menuju Desa Jonggon juga sudah mulus.”
Ardiansyah berharap bahwa perbaikan jalan ini bisa meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengendara. Ia juga berharap bahwa jembatan Loa Kulu bisa segera dibangun untuk mewujudkan mimpi dan harapan masyarakatnya. (*)