Mengangkat Potensi Agraris: Pembangunan Bendung Talake, Tonggak Kemajuan Pertanian Kalimantan Timur
Samarinda, Intuisi.co – Komitmen untuk mengoptimalkan sektor pertanian di Kalimantan Timur semakin terwujud melalui upaya Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Bagus Susetyo, yang mendorong pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake di perbatasan Kecamatan Balulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Bagus Susetyo menyoroti dampak positif bendungan tersebut terhadap peningkatan hasil panen petani, serta potensi besar untuk merangsang pertumbuhan sektor pertanian dan ekonomi di wilayah tersebut.
Bendung Gerak Sungai Talake, yang telah lama direncanakan sebagai proyek strategis nasional, dianggap memiliki peran krusial dalam mendukung ketahanan pangan Kalimantan Timur. Bagus Susetyo menyatakan bahwa pengairan sawah petani di Kecamatan Balulu selama ini mengandalkan sistem tadah hujan, dan pembangunan bendung ini akan membawa perubahan signifikan.
“Bendung gerak Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani di Kecamatan Balulu, sebab selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan,”
Dalam usulannya, Bagus Susetyo menekankan pentingnya alokasi anggaran yang memadai dari Provinsi Kaltim untuk mendukung realisasi proyek ini. Dia mengusulkan sekitar Rp 2 triliun untuk memastikan bahwa pembangunan bendung dapat berjalan lancar dan memberikan dampak maksimal bagi masyarakat di sekitar area proyek. “Bendung gerak Sungai Talake merupakan upaya strategis agar Kaltim bisa meningkatkan produksi gabah,” tegasnya. Lebih lanjut, Bagus Susetyo menyoroti bahwa keberadaan Bendung Gerak Sungai Talake tidak hanya akan memberikan manfaat dalam peningkatan hasil panen.
Proyek ini juga dianggap sebagai solusi multitasking, mampu mengatasi permasalahan banjir, mengendalikan sedimentasi, serta meningkatkan kualitas air sungai. Di samping itu, bendungan tersebut memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 1,5 megawatt. “Dengan pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake, kita tidak hanya meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga menyelesaikan berbagai masalah lingkungan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat di sekitarnya,” jelas Bagus Susetyo.
Dalam konteks ini, Bagus Susetyo juga berharap agar pemerintah pusat dapat memberikan dukungan finansial dan teknis yang memadai. Sebagai proyek yang tidak hanya menguntungkan sektor pertanian tetapi juga menyentuh aspek lingkungan dan energi, dukungan pemerintah pusat dianggap krusial untuk memastikan keberlanjutan proyek ini.
“Kami tidak ingin bendung gerak Sungai Talake hanya menjadi wacana tanpa realisasi. Dukungan pemerintah pusat sangat diperlukan untuk mewujudkan proyek ini dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan dan lingkungan di Kalimantan Timur,”
Pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake dianggap sebagai langkah berani untuk mengangkat potensi agraris Kalimantan Timur. Proyek ini bukan hanya sebagai sarana pengairan, tetapi juga sebagai tonggak kemajuan dalam memajukan sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan di tingkat regional maupun nasional. Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, diharapkan Kalimantan Timur dapat mencapai prestasi lebih tinggi dalam ketahanan pangan dan berkontribusi positif pada pembangunan ekonomi nasional.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).