Balikpapan, intuisi.co – Kasus transmisi lokal covid-19 di Balikpapan semakin serius. Dinas Kesehatan Balikpapan makin kesulitan melakukan tracing. Orang yang tak pernah ke mana-mana dan tanpa riwayat kontak tiba-tiba merujukkan diri dengan gejala virus corona.
Pada 22 April 2020 ini, Pemkot Balikpapan kembali mendapat hasil pemeriksaan swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Terdapat tiga sampel. Dua negatif satu positif.
“Dari kasus negatif ini salah satunya pasien PDP yang warga negara asing di Rumah Sakit Hermina. Karena itu, yang bersangkutan hari ini bisa meninggalkan perawatan,” sebut Wali Kota Rizal Effendi saat memberi keterangan pers di Media Center Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan.
Adapun satu hasil positif, merupakan pasien ke-24. Dengan jenis kelamin laki-laki. Dirawat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Usia 46 tahun. “Pasien positif kita ini adalah satu rekan kerja dari hasil positif dua hari lalu atau kasus ke-22,” lanjut Rizal.
Ditambahkan, bahwa BPN 24 sebagai rekan kerja BPN 22, merupakan sama-sama kasus transmisi lokal. Mengingat keduanya, sama sekali tak memiliki riwayat bepergian ke luar daerah. “Tak pernah juga ada kontak dengan orang tertentu dari luar daerah. Dan hasilnya positif. Mereka berdua dalam keadaan sakit datang ke rumah sakit lalu dilakukan pemeriksaan,” terang Rizal.
Tracing Lebih Banyak
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, menambahkan bahwa peningkatan kasus PDP maupun positif di Balikpapan, salah satunya disebabkan kasus transmisi lokal. “Hal ini membuat kami kesulitan mencari penyebab. Sehingga harus tracing lebih banyak. Dan sangat bergantung kejujuran pasien yang bersangkutan,” terang Andi.
“Pasiennya juga tidak ke mana-mana, ya, kami juga akhirnya mencoba tracing lebih luas,” lanjutnya. Dengan kondisi transmisi lokal yang meluas, Dinas Kesehatan Balikpapan kini mengharuskan para dokter di rumah sakit, melakukan rapid test terhadap seluruh pasien dengan gejala mirip covid-19. “Tak ada lagi keterangan tambahan riwayat perjalanan. Rapid test menjadi sangat perlu di awal masuk rumah sakit. Telah kami distribusikan kemarin rapid test ke seluruh rumah sakit Balikpapan. Baik pemerintah maupun swasta,” pungkasnya. (*)