Banjir Melanda Mahakam Ulu, Warga Berharap Hujan Berhenti
Banjir di Mahulu belum surut, warga berharap bantuan pemerintah. BPBD masih melakukan pendataan dan pemantauan.
Samarinda, intuisi.co – Banjir yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sejak beberapa hari lalu masih belum surut sepenuhnya. Warga yang terdampak banjir harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah ketinggian air yang bervariasi. Di beberapa titik, air bahkan mencapai dada orang dewasa.
Salah satu daerah yang terparah terkena banjir adalah Kecamatan Long Bagun. Di sana, air sudah masuk ke dalam rumah warga hingga lutut orang dewasa. Warga pun kesulitan untuk beraktivitas dan mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
“Kami tidak bisa keluar rumah, semua jalan tergenang air. Kami juga susah mencari makanan dan air bersih. Kami berharap banjir segera surut dan pemerintah bisa membantu kami,” ujar Siti, salah satu warga Long Bagun.
Menurut data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu, banjir di Long Bagun disebabkan oleh meluapnya Sungai Mahakam akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur daerah tersebut. Banjir juga mengakibatkan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan jembatan rusak.
Pada Selasa, (28/11/2023), BPBD Mahulu melaksanakan pemantauan banjir di daerahnya. Tepatnya di Kecamatan Long Bagun. Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Agus Tianur melalui Kepala Pelaksana BPBD Mahakam Ulu Agus Darmawan mengungkapkan, pantauan terakhir sementara ini ketinggian air sudah mulai surut.
“Surutnya belum signifikan, masih bertahan juga. Mudah-mudahan malam ini tidak ada hujan, kalau ada hujan susulan bisa bertambah dalam lagi banjirnya,” ujar Agus.
Agus menambahkan, BPBD Mahulu hingga saat ini masih melakukan pendataan jumlah korban seluruhnya dan selanjutnya akan diberikan bantuan. Ia mengatakan, diperkirakan sekitar 800 rumah yang terdampak banjir di Long Apari dan Long Bagun.
“Kami akan segera menyalurkan bantuan berupa makanan, air bersih, selimut, dan obat-obatan kepada warga yang terdampak banjir. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat banjir,” tutupnya.
Banjir di Mahulu tidak hanya terjadi di Long Bagun, tetapi juga di beberapa kecamatan lain seperti Long Apari, Long Lunuk, dan Long Pahangai. Di lokasi Ujoh Bilang, ketinggian air telah surut sekitar 40 centimeter dari bahu jalan. Sedangkan di Kecamatan Long Apari, terlihat masih terjadi genangan walau telah surut sedikit demi sedikit. Untungnya di Long Pahangai, banjir surut dan tersisa lumpur.
Warga Mahulu berharap banjir tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan dampak yang lebih besar. Mereka juga berdoa agar hujan segera berhenti dan cuaca kembali normal. Banjir di Mahulu merupakan bencana alam yang kerap terjadi setiap tahun, terutama pada musim penghujan. Warga pun berharap ada solusi jangka panjang dari pemerintah untuk mengatasi banjir di daerah mereka. (BPBDKaltim/Adv/Tya)