Desa Pela Kukar Dapat Penghargaan Kalpataru
Desa Pela menorehkan prestasi gemilang di ajang nasional dengan meraih Kalpataru dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Tenggarong, intuisi.co- Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih penghargaan Kalpataru untuk kategori penyelamat lingkungan.
“Insyaalah, kita masuk dalam 21 nominasi Kalpataru untuk penyelamat lingkungan, khususnya Pesut Mahakam,” ungkap Ketua Pokdarwis Bekayuh Baumbai dan Bebudaya Desa Pela, Alimin pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Prestasi ini tidak datang secara instan. Desa Pela memulainya pada tahun 2022 dengan meraih Kalpataru tingkat kabupaten. Kemudian pada tahun 2023, mereka berhasil meraih Kalpataru tingkat provinsi. Pada 2024, atas usulan Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar dan Dispar Kalimantan Timur (Kaltim), Desa Pela kembali berpartisipasi di tingkat nasional.
Diperkirakan ada lebih dari 200 usulan desa se-Indonesia yang bersaing dalam ajang Kalpataru. Desa Pela berhasil masuk ke dalam 21 desa teratas. Selanjutnya, akan dilakukan penyaringan hingga hanya 3 desa terbaik yang akan dipilih.
“Dalam waktu dekat, akan ada penilaian oleh juri dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kami sudah lolos tahap presentasi, dan saat ini berada di urutan ke-2. Semoga kami dapat lolos ke tahap selanjutnya,” tambahnya.
Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Desa Pela. Alimin menekankan bahwa Pesut Mahakam, sebagai hewan endemik yang hanya ada di Kalimantan Timur, menjadi fokus utama dalam upaya penyelamatan lingkungan. Desa Pela menjadi salah satu perwakilan dari Kaltim bersama dengan desa lainnya, seperti Perintis dari Balikpapan dan Penyelamat dari Kukar.
“Harapannya, kami dapat memenangkan ajang ini dan mewakili Kaltim di sektor lingkungan. Lingkungan bukan hanya perbincangan nasional, tapi juga menjadi isu global karena kita berbicara tentang perlindungan mamalia langka,” terang Alimin.
Setali tiga uang, dari seleksi tersebut Desa Pela masuk dalam 10 besar penerima Kalpataru di kategori penyelamatan lingkungan. Penyerahan tersebut dilakukan di Aula Gedung KHLK, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024. Dalam proses penyerahan penghargaan Kalpataru Pokdarwis Pela langsung didampingi oleh Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin dan Kepala Dinas DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo.
“Jadi 10 besar dibagi jadi 4 kategori. Perintis itu 3 orang, Pengabdi ada 2 orang, Penyelamatan lingkungan ada 3,” kata Alimin.
Dia menerangkan, sejak seleksi calon penerima Kalpataru ada beberapa ratus desa yang diusulkan, sedangkan yang masuk ke tahap selanjutnya untuk perwakilan Kaltim ada dua desa dengan dua kategori berbeda yakni kategori penyelamat dan perintis.
“Kemudian diseleksi lagi jadi 10 besar, jadi satunya perwakilan dari Kaltim itu juga lepas. Allhamdulillah Desa Pela masuk 10 besar penerima penghargaan Kalpataru,” ujarnya.
Setelah menerima penghargaan Kalpataru, Alimin berharap akan ada regenerasi mengingat apa yang dilakukan saat ini harus ada juga penerusnya di masa yang akan datang. Yaitu untuk menjaga kelestarian pesut dan satwa hingga ragam hayati lainnya.
“Semoga ke depan ada regenerasi penerus kita, warga sekitar juga mau mengikuti apa yang dilakukan desa yaitu menjaga pesut dan satwa lainnya dan ragam-ragam hayati yang ada di sungai dan danau,” pungkasnya. (*)