Syahrudin M Noor Perjuangkan Akses Air Bersih untuk Warga Pesisir Desa Babulu Laut
Anggota DPRD PPU Syahrudin M Noor menyerap aspirasi warga pesisir Babulu Laut yang kesulitan akses air bersih, janji pipanisasi segera selesai.
Penajam, intuisi.co – Di bawah teriknya matahari yang memantul di atas permukaan laut, Syahrudin M Noor, anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), melangkah menuju Desa Babulu Laut. Suara deburan ombak yang sesekali menyentuh daratan menjadi latar percakapan saat ia berdialog dengan warga pesisir yang berkumpul dengan penuh harap. Isu besar segera mencuat—sulitnya akses air bersih bagi mereka yang hidup di kawasan tepi laut ini.
Desa Babulu Laut, dengan letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan laut, menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan dasar air bersih. Warga mengeluhkan kualitas air yang tersedia di lingkungan mereka, yang sebagian besar bercampur kadar garam tinggi sehingga tak layak konsumsi. Hal ini bukan hanya menantang untuk memenuhi kebutuhan harian, tetapi juga memperburuk kondisi sanitasi dan kesehatan di desa tersebut.
Mendengar keluhan warga, Syahrudin menyatakan bahwa kebutuhan air bersih ini akan menjadi salah satu prioritas utama dalam perencanaan pembangunan ke depan. “Mayoritas masalah memang terkait air bersih. Desa Babulu Laut adalah wilayah pesisir, sehingga tantangan mendapatkan air bersih sangatlah tinggi,” ujar Syahrudin, menegaskan komitmennya untuk membawa aspirasi ini ke tingkat kebijakan.
Lebih lanjut, Syahrudin mengungkapkan bahwa upaya pipanisasi air bersih telah diinisiasi dan saat ini proyek tersebut sudah mencapai RT 10. “Tinggal 1,5 kilometer lagi untuk sampai ke pusat Desa Babulu Laut,” jelasnya dengan penuh harap. Ia pun optimis proyek ini akan segera rampung, membawa manfaat yang sangat dinantikan oleh warga.
Namun, ia menyadari bahwa solusi teknis seperti pipanisasi hanyalah sebagian dari jawaban atas permasalahan yang lebih kompleks. Syahrudin menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan mendasar ini. Baginya, keterlibatan warga dalam rencana pembangunan adalah kunci agar setiap langkah kebijakan tak hanya terukur secara angka, namun juga benar-benar berdampak nyata bagi kualitas hidup masyarakat pesisir.
“Pendekatan menyeluruh sangat penting. Harus ada kerja sama yang kuat agar masalah-masalah seperti ini bisa tuntas, karena ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi soal kualitas hidup masyarakat kita,” tutupnya dengan penuh tekad. (adv)