Sorotan

Bawa Pulang 21 Medali, Kafilah Kaltim Ukir Prestasi di Tengah Keterbatasan

Meski tanpa dukungan dari Pemprov, kafilah Kaltim raih 21 medali di FASI Nasional, membuktikan semangat dan kegigihan santri dan pembimbing.

Samarinda, intuisi.co – Di tengah gegap gempita kompetisi Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) XII Tingkat Nasional yang berlangsung di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mencuri perhatian. Tanpa dukungan besar dari pemerintah provinsi, para peserta dari berbagai daerah di Kaltim tetap membawa pulang 21 medali, sebuah capaian yang memadukan kegigihan, semangat, dan kerja keras para santri serta pembimbing mereka.

Dalam perhelatan yang berakhir pada Minggu (27/10/2024) itu, Kaltim tampil percaya diri di tengah persaingan ketat dengan kafilah dari Kalimantan Selatan (Kalsel), yang sejak awal menjadi kandidat kuat peraih gelar juara umum. Dengan membawa 19 finalis, hampir menyamai 21 finalis Kalsel, Kaltim seolah ingin membuktikan bahwa dukungan dari masyarakat dan para ustaz-ustazah sudah cukup untuk melangkah jauh di kompetisi ini. Namun, pada akhirnya, Kalsel kembali mempertahankan predikat juara umum, dan Kaltim berada di posisi kedua.

Bagi Ketua Umum DPW BKPRMI Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, hasil ini lebih dari sekadar perolehan medali. Bagi Reza, capaian kafilah Kaltim ini adalah simbol semangat yang tak pernah padam, meski tanpa dukungan pemerintah. “Walaupun hampir menjadi juara umum, Kaltim sudah membanggakan dengan mampu membawa 21 medali. Terlebih lagi dalam FASI ini tidak ada perhatian pemerintah dan support dari yang lainnya,” ujar Reza, dengan nada yang terdengar bangga sekaligus penuh haru. Ia berharap, perhatian yang selama ini besar pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bisa juga diberikan untuk FASI, yang tak kalah penting dalam membentuk karakter generasi muda Islam di Kaltim.

Di balik prestasi gemilang ini, ada cerita kerja keras dan dedikasi yang tak terlihat. Para santri telah berbulan-bulan mempersiapkan diri, dibimbing oleh para ustaz-ustazah yang tanpa pamrih mengajarkan mereka bukan hanya ilmu agama, tetapi juga ketangguhan mental dan kecintaan terhadap Al-Quran serta nilai-nilai Islam. Perjuangan ini terasa begitu berarti ketika mereka berhasil mengukir prestasi di tingkat nasional.

Wakidi, Wakil Ketua DPW BKPRMI Kaltim sekaligus ketua rombongan kafilah, mengaku bangga dan terharu atas usaha seluruh tim. Baginya, pencapaian ini adalah bukti nyata potensi generasi muda Kaltim yang mampu bersaing di kancah nasional, asalkan mendapatkan bimbingan yang tepat dan dukungan yang konsisten. “Terima kasih kepada ketum Reza yang telah memberi support, dan semoga anak-anak yang membawa prestasi di tingkat nasional nantinya dapat apresiasi dari pemerintah provinsi,” ungkapnya penuh harap.

Prestasi ini, lanjutnya, juga menjadi dorongan bagi BKPRMI Kaltim untuk tetap memperjuangkan insentif bagi para ustaz dan ustazah di seluruh pelosok Kaltim. Selama ini, banyak guru ngaji yang berjuang mendidik anak-anak dengan fasilitas terbatas, tanpa pamrih, dan tanpa dukungan finansial yang memadai. Bagi Reza dan Wakidi, dedikasi para guru ngaji ini adalah fondasi keberhasilan Kaltim di ajang nasional seperti FASI.

Bukan hanya para santri dan pembimbing yang merasa bangga, tetapi masyarakat Kaltim secara luas turut memberikan apresiasi. Dukungan moral dari orang tua, warga, dan komunitas muslim di Kaltim menjadi pendorong kuat bagi para peserta untuk tampil maksimal di tiap cabang lomba. Dari Tartil Putra, Kaligrafi Putri, hingga Tilawah Putri, Kaltim berhasil mencatatkan prestasi yang tak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi bukti nyata kualitas pendidikan agama di Kaltim.

Berikut adalah beberapa prestasi yang berhasil diraih kafilah Kaltim:

Ikrar TKA (Bontang) juara 1

Menggambar Putri (Samarinda) juara 3

Kaligrafi Putri (Samarinda) juara 1

Tartil Putra TKA (Samarinda) juara 1

Tilawah Putri (Samarinda) juara 1

Di balik tiap medali yang diraih, ada dedikasi dan doa yang menyertai. Kemenangan ini bukan hanya milik para santri, tetapi juga para pembimbing dan masyarakat Kaltim yang mendukung sepenuh hati. Festival ini menunjukkan bahwa FASI bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wujud nyata pengembangan karakter dan akhlak generasi muda Islam di Kaltim, yang diharapkan mampu membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat luas dan di masa depan mendapatkan dukungan yang lebih dari pemerintah daerah. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.