Atlet Perlu Jaminan Pensiun, Thohiron Desak Pemerintah Sediakan Dukungan Karir
DPRD PPU mendorong kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan atlet yakni harus mencakup pengakuan terhadap kontribusi mereka setelah masa produktif
Penajam, intuisi.co- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Thohiron, menegaskan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah harus memperhatikan tidak hanya prestasi atlet, tetapi juga kesejahteraan mereka setelah pensiun.
Menurutnya, atlet yang telah berkontribusi besar dalam mengharumkan nama daerah perlu mendapatkan jaminan kehidupan yang layak setelah masa produktif mereka sebagai atlet berakhir.
Thohiron menyarankan agar pemerintah daerah mulai merancang kebijakan yang dapat memberikan jaminan karir berkelanjutan dan kesejahteraan bagi atlet setelah mereka tidak lagi aktif dalam dunia olahraga profesional.
“Nah, ini kalau menjadi atlet, begitu umur 40, masa produktifnya habis. Kalau sebagai seorang atlet, masa produktivitasnya itu dipakai untuk berlatih dan berkompetisi. Tapi setelah tidak produktif, ya ngapain kalau tidak ada jaminan masa tua,” kata Thohiron, menggambarkan tantangan yang dihadapi banyak atlet setelah pensiun dari dunia olahraga.
Usia 40 tahun, menurutnya, sering kali menjadi batas bagi atlet untuk terus berkompetisi di tingkat profesional, dan tanpa adanya jaminan kehidupan yang layak setelahnya, masa depan mereka menjadi penuh ketidakpastian.
Thohiron menekankan bahwa atlet tidak hanya mengandalkan prestasi untuk memenuhi kebutuhan hidup selama berkarir. Mereka juga berjuang untuk masa depan yang lebih baik, yang tentunya membutuhkan dukungan dari pemerintah.
Oleh karena itu, ia mendorong agar kebijakan yang berkaitan dengan atlet harus mencakup tidak hanya penghargaan atas prestasi yang diraih, tetapi juga pengakuan terhadap kontribusi mereka setelah pensiun.
“Mengambil kebijakan di daerah, kualitas atlet kan juga harus diperhatikan. Yang dipikirkan bukan masalah berprestasi saja, tapi harus juga memikirkan kesejahteraan mereka setelah masa produktifnya selesai,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan atlet bukan hanya diukur dengan medali dan penghargaan, tetapi juga dengan seberapa baik masa depan mereka setelah pensiun dari dunia olahraga.(adv)