Festival Erau Jadi Kebanggaan Kukar di Panggung Budaya Indonesia

intuisi

23 Sep 2025 17:59 WITA

Erau
Festival Adat Erau di Kukar. (istimewa)

Tenggarong, intuisi.co – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menghadiri pembukaan Festival Adat Erau 2025 di Stadion Rondong Demang. Kilau obor pun menyala sebagai penanda festival adat ikonik dari Kukar tersebut. Warisan budaya ini marwah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Menurut Aulia, Erau bukan sekadar perayaan seremonial tahunan, melainkan bagian penting dari identitas masyarakat Kutai yang harus dijaga kelestariannya lintas generasi. “Tata cara pelaksanaan Erau harus sesuai dengan adat dan tradisi asli Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura untuk menjaga marwah Sultan Kutai sebagai orang yang di-Erau-kan,” ujarnya saat membuka festival pada Selasa (23/9/2025).

Bupati menambahkan, Erau kini telah berevolusi dari ritual adat lokal menjadi agenda wisata budaya berskala nasional yang mengangkat citra Kukar di mata Indonesia. “Harapan kita bersama, seluruh rangkaian acara Erau dapat berlangsung tertib, aman, dan lancar,” ungkapnya.

Aulia menyebut Pemkab Kukar terus berupaya melestarikan Erau sebagai tradisi luhur suku Kutai, sekaligus menjadikannya daya tarik wisata unggulan yang memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Besar harapan kita semua, semoga pelaksanaan Erau tahun ini, yang berlangsung pada 21–29 September 2025, membawa keberkahan bagi masyarakat serta menjadi pendorong utama perputaran ekonomi, khususnya peningkatan UMKM daerah,” katanya.

Pembukaan Festival Adat Erau 2025 ditandai dengan pemukulan gong dan penyalaan obor Brong oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Adji Muhammad Arifin.

Dalam sambutannya, Menteri Widiyanti menilai Erau kini tidak hanya menjadi ruang spiritual masyarakat Kutai, tetapi juga wadah pertemuan budaya Nusantara dan dunia. “Festival ini adalah perayaan kebersamaan dan keberagaman. Kukar merupakan salah satu pusat peradaban terkuat di Nusantara, dan nilai-nilai luhur Kesultanan Kutai masih hidup dalam keseharian anak bangsa,” ujarnya.

Ia menambahkan, melalui program Kharisma Event Nusantara (KEN) yang memperkuat 113 event di seluruh Indonesia, potensi daerah seperti Kukar semakin dikenal luas dan berdaya saing tinggi di sektor pariwisata.

“Komitmen kita adalah terus menghadirkan event-event berbasis kekayaan lokal yang mampu mengangkat nama Indonesia di kancah nasional maupun internasional,” sebutnya.

Acara pembukaan turut dihadiri Gubernur Kalimantan Timur HM. Rudi Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, serta para pejabat pemerintah dan tokoh adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Suasana semakin meriah ketika parade kontingen dari 20 kecamatan se-Kukar mempersembahkan hasil bumi kepada Sultan Kutai. Pementasan drama dan tari kolosal oleh ratusan seniman Terminal Olah Seni (TOS) menambah semarak pembukaan festival.

Bagi masyarakat Kutai, Erau bukan sekadar tontonan, tetapi pernyataan jati diri—bahwa tradisi, spiritualitas, dan gotong royong tetap hidup di tengah arus modernitas.

Festival ini menjadi momentum memperkuat kebersamaan dan menghidupkan kembali semangat peradaban Kutai, yang selama berabad-abad menjadi salah satu pusat budaya tertua di Nusantara. (rio/adv)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!