Samarinda, intuisi.co – Seorang petugasnya terkonfirmasi positif virus corona. RSUD IA Moeis Samarinda pun menutup layanan instalasi gawat darurat (IGD) selama dua hari. Terhitung Minggu ini, 12 Juli 2020.
Direktur RSUD IA Moeis Samarinda, Syarifah Rahimah, mengatakan bahwa penutupan efektif per 09.00 Wita. Ditetapkan begitu menerima hasil pemeriksaan PCR terhadap salah satu tenaga medisnya.
Langkah mitigasi pun dilakukan. Karantina diberlakukan terhadap seluruh karyawan di fasilitas IGD rumah sakit pelat merah tersebut. Termasuk melakukan sterilisasi seluruh terhadap sarana di IGD. “Hari ini merupakan langkah kehati-hatian, kewaspadaan kami dalam pencegahan penularan covid-19,” terang Syarifah dalam konferensi pers Dinas Kesehatan Samarinda, via meeting room Zoom, Minggu siang.
Pemeriksaan terhadap petugas memang sudah hal rutin diterapkan RSUD IA Moeis sejak pandemi covid-19 melanda. Bagian dari langkah Keselamatan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di RUSD IA Moeis. Dari 500 petugas, 300 di antaranya rutin mendapat pemeriksaan. Lantaran bertugas langsung menangani pasien positif virus corona maupun tinggal di daerah dengan status transmisi lokal.
Dan dari rentetan pemeriksaan tersebut, lima di antaranya mendapat hasil reaktif berdasar rapid test. Yang salah satunya sang direktur sendiri. Fase karantina pun dilakukan selama 22 hari. Yang syukurnya diikuti hasil pemeriksaan PCR negatif covid-19.
Namun demikian, belakangan hasil yang benar-benar positif didapatkan terhadap salah satu petugas medis rumah sakit tersebut. Dari pengambilan swab pada 9 Juli 2020, kasus terkonfirmasi positif pada Minggu pagi ini. “Memang karyawan ini ada riwayat berkunjung ke daerah transmisi lokal dalam kurang 14 hari terakhir,” terangnya.
Dari penuturan Syarifah, kasus petugas medis positif ini sehari-hari bertugas di layanan IGD. Hingga seluruh tenaga di fasilitas tersebut dikarantina. Terutama yang sempat berinteraksi dengan kasus positif tersebut. “Sebagai antisipasi, kami lakukan pemeriksaan lagi dan dikarantinakan dulu. Serta sarana IGD dilakukan sterilisasi ulang untuk memastikan pada saat memulai layanan IGD kembali, semua terjamin aman. Baik karyawan yang memberikan pelayanan maupun sarana pra sarananya,” lanjut Syarifah.
Adapun dari tracing kontak, diketahui jika kasus ini tak berhubungan dengan pasien covid-19 meninggal dunia asal Sangasanga di RSUD IA Moeis beberapa waktu lalu. Si petugas medis ini juga telah membenarkan riwayatnya mengunjungi daerah transmisi lokal virus corona. (*)