Agrowisata Jadi Andalan Baru Desa Karang Tunggal, Fokus pada Edukasi Anak Usia Dini
Di balik ketenangan Desa Karang Tunggal, sebuah inisiatif besar tengah digagas: mengubah potensi alamnya menjadi destinasi agrowisata edukatif.
Tenggarong, intuisi.co – Di tengah hamparan hijau Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, tersembunyi potensi besar yang perlahan mulai digali oleh penduduk setempat. Desa ini, yang telah lama dikenal sebagai salah satu kawasan pertanian prioritas di wilayah tersebut, kini berupaya menghadirkan wajah baru melalui pengembangan destinasi agrowisata.
Sholimin, Kepala Desa Karang Tunggal, memimpin langkah ini dengan penuh antusias. Baginya, pengembangan agrowisata bukan sekadar upaya menarik wisatawan, tetapi juga sebuah misi edukatif yang ingin ditanamkan kepada generasi mendatang. “Kami sedang bergerak ke arah wisata yang memiliki unsur edukasi,” ujar Sholimin pada Selasa (25/6/2024), menegaskan visi jangka panjang desa tersebut.
Agrowisata yang tengah dikembangkan ini dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar tempat rekreasi. Dengan menggabungkan keindahan alam dan kekayaan flora serta fauna setempat, agrowisata ini akan menjadi wahana belajar yang menyenangkan, terutama bagi anak-anak. Di sini, mereka tidak hanya akan melihat, tetapi juga memahami berbagai jenis tanaman yang tumbuh subur di tanah Kalimantan Timur serta mengenal lebih dekat kehidupan ternak.
Dengan konsep ini, Desa Karang Tunggal berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya mengenal keberagaman hayati, tetapi juga menghargainya. Edukasi ini menjadi kunci untuk membentuk kesadaran dan kecintaan terhadap alam sejak dini.
Namun, tujuan desa ini tidak berhenti pada aspek pendidikan semata. Sholimin juga melihat agrowisata ini sebagai sumber ekonomi baru bagi warga setempat. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, diharapkan ada peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes), yang pada gilirannya akan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat desa.
“Harapan kami, agrowisata ini akan menjadi unggulan di Desa Karang Tunggal, menarik wisatawan dari berbagai daerah, dan pada akhirnya, memperkenalkan kekayaan alam dan budaya pertanian kita kepada dunia,” pungkas Sholimin dengan optimisme yang tinggi.
Melalui agrowisata ini, Desa Karang Tunggal berupaya tidak hanya menjaga warisan alamnya, tetapi juga memberdayakan masyarakatnya, menjadikan desa tersebut sebuah contoh nyata dari perpaduan antara konservasi dan pengembangan ekonomi. Di tengah perjalanan ini, Karang Tunggal mengundang semua pihak untuk bersama-sama menyaksikan bagaimana sebuah desa dapat tumbuh dan berkembang melalui inovasi yang berpijak pada akar tradisi. (adv)