Akses Desa Sedulang Membaik, Jembatan Baru Diresmikan Bupati Edi
Setelah penantian panjang, Jembatan Desa Sedulang akhirnya diresmikan. Struktur besi ini kini menjadi penghubung vital bagi mobilitas warga.
Muara Kaman, intuisi.co – Suara gemuruh dari ritual adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mengiringi langkah Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, saat tiba di Desa Sedulang, Kecamatan Muara Kaman. Hari itu, Jumat, 12 Juli 2024, adalah momen yang telah lama dinantikan oleh masyarakat setempat—peresmian Jembatan Desa Sedulang, sebuah simbol konektivitas yang diidam-idamkan oleh warga selama bertahun-tahun.
Sebelum memulai peresmian, ritual tempong tawar dan pemecahan kendi sebagai bagian dari prosesi adat menandai dimulainya acara. Kehadiran Forkopimda Kukar, beberapa Kepala OPD Kabupaten, Forkopimcam Muara Kaman, serta para tokoh adat, agama, dan masyarakat setempat, menunjukkan betapa pentingnya jembatan ini bagi mereka yang tinggal di Desa Sedulang dan sekitarnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono, mengenang bagaimana jembatan ini dulu hanyalah sebuah struktur kayu sederhana. “Pada tahun 2018, melalui program CSR, jembatan tersebut masih berbahan kayu,” ujarnya. Meskipun sederhana, jembatan kayu itu telah menjadi urat nadi bagi masyarakat yang sebelumnya harus mengandalkan perahu untuk transportasi. Namun, bencana banjir pada tahun 2023 menghancurkan jembatan kayu tersebut, membawa material yang hanyut dan mengakibatkan kerusakan parah.
Menanggapi situasi ini, Bupati Edi Damansyah segera mengarahkan untuk membangun kembali jembatan yang lebih kokoh. Hasilnya adalah sebuah jembatan besi dengan panjang keseluruhan sekitar 60 meter, dan bentang tengah sepanjang 30 meter, dibangun dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar. “Dengan demikian, jembatan ini relatif aman,” jelas Wiyono, menekankan pentingnya infrastruktur ini bagi masyarakat setempat.
Pembangunan Jembatan Sedulang ini bukan sekadar proyek biasa. Ini adalah bagian dari implementasi 23 Program Dedikasi Kukar Idaman, khususnya Program Pemantapan Konektivitas Wilayah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat, menjamin kelancaran komunikasi, informasi, serta kegiatan ekonomi yang lebih efektif dan efisien.
Sabran, wakil tokoh masyarakat Desa Sedulang, tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Jembatan ini sudah lama kami idam-idamkan. Lebih dari satu tahun kami terputus akses karena jembatan yang lama rusak dan hanyut. Kami sangat berterima kasih kepada Bupati dan Pemkab Kukar yang telah membantu kami,” ucapnya dengan wajah berseri-seri.
Bupati Edi Damansyah, dalam sambutannya, menekankan bahwa jembatan ini dibangun untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan memastikan aksesibilitas yang lebih mudah bagi semua. “Dengan adanya jembatan ini, diharapkan mobilitas masyarakat dan barang menjadi lebih efisien, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal,” tutur Edi, penuh harap.
Lebih dari sekadar infrastruktur, jembatan ini adalah wujud nyata dari komitmen Kukar Idaman untuk menciptakan kesetaraan sosial dan ekonomi di seluruh wilayah Kutai Kartanegara. “Jembatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, agar mobil ambulans, damkar, dan angkutan barang dapat melintas dengan lancar ke Desa Sedulang. Saya berpesan agar jembatan ini dirawat dan dijaga dengan baik. Walaupun dibangun dari besi baja, namun tetap harus diperhatikan dan dipelihara,” tegas Edi, menutup sambutannya.
Dengan diresmikannya Jembatan Desa Sedulang, bukan hanya desa ini yang merasakan manfaatnya, tetapi juga semangat baru yang terhubung antara wilayah dan harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warga Kutai Kartanegara. (adv)