HeadlinePariwaraPemprov KaltimSamarinda

Alhamdulillah! Angka Kematian Akibat DBD di Kaltim Menurun

Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim memiliki tugas penting untuk menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue atau biasa disebut DBD

Samarinda, intuisi.co– Kasus kematian akibat DBD di Kaltim bikin waswas. Tahun lalu angkanya bisa mencapai 38 kematian. Kendati demikian, upaya keras yang dilakukan Diskes Kaltim pun ternyata membuahkan hasil. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Diskes Kaltim, Jaya Mualimin.

“Tahun ini alhamdulillah, setelah semua dilakukan, bisa turun lagi. Kami bisa menurunkan angka kematian pada November 50 persen. Dari tahun yang lalu ada 38 kematian, sekarang baru 18 kasus. Penurunannya luar biasa. Kalau kita tidak ada upaya, bisa 30an anak kita meninggal karena DBD,” ujarnya kepada media ini pada Selasa, 21 November 2023.

Jika kasus secara umum, Jaya juga menyatakan bahwa ada penurunan drastis. Dinkes Kaltim mencatat terdapat hampir 5 ribu kasus DBD di Benua Etam. Tetapi hingga 21 November 2023 ini, tercatat 3.600 kasus. Artinya ada penurunan hingga 50 persen. Pihaknya melakukan berbagai kegiatan untuk mengurangi kasus DBD maupun angka kematian karena DBD tersebut. Salah satunya adalah mengkampanyekan 5 M.

“Yaitu mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga,” terangnya. “Termasuk vaksinasi DBD yang dilakukan di Kota Balikpapan. Ini menjadi pertama yang dilakukan di Indonesia,” sambungnya.

Penekanan angka kasus DBD tersebut juga dibantu oleh Kementerian Kesehatan RI melalui teknologi nyamuk ber-Wolbachia. Bakteri Wolbachia adalah bakteri alami yang bisa “menghempaskan” penyebaran DBD ini.

“Kami sangat menyambut baik karena ini upaya kita menurunkan kasus DBD. Karena kematiannya sangat tinggi di Kaltim,” tutupnya. (DiskesKaltim/Adv/Tya)

 

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.