Ananda Emira Moeis Desak Percepatan Penanganan Longsor Teluk Bajau
Teluk Bajau sudah dua kali ditutup karena berkali-kali longsor menutup jalan. Hal ini menjadi perhatian Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.
Samarinda, intuisi.co – Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, berulang kali ditimbun longsor. Hingga saat ini keberadaannya menunggu perbaikan permanen. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, berharap penanganannya tuntas tahun ini.
Kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Teluk Bajau tersebut, berulang kali diterjang longsor sejak tahun lalu. Warga kerap tak dapat melintas karena dua jalur yang tertimbun tanah. Hingga kini akses tersebut ditutup lima hari oleh Pemkot Samarinda sebagai penanganan sementara.
Informasi dihimpun intusi.co, anggaran diperlukan untuk perbaikan permanen kawasan tersebut memerlukan Rp6,8 miliar. Alokasi tersebut diambil dari APBD Kaltim 2021 yang saat ini baru persiapan lelang
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, berharap dengan nilai proyek yang telah diketahui, membuat penanganan terhadap jalur tersebut bisa segera dieksekusi. “Kami berharap bisa selesai tahun ini,” terang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan tersebut.
Ananda menyadari Teluk Bajau selama ini memiliki peran penting bagi warga setempat. Di sinilah jalur andalan masyarakat dari dan menuju Samarinda Seberang-Palaran. Di jalur ini juga truk trailer atau kendaraan roda jamak dari Terminal Peti Kemas Palaran biasa melintas.
Bendahara DPD PDIP Kaltim itupun berharap Pemprov Kaltim bisa mempercepat penanganan. Sehingga jalur tersebut bisa kembali berfungsi normal. “Ini demi warga juga,” sambung Ananda Emira Moeis.
Adapun pada saat ini di jalur tersebut tengah dilakukan pengerukan tanah longsor. Teluk Bajau pun tutup lima hari. Terhitung selama 19-23 April 2021.
Dukungan Pernyataan Ananda Emira Moeis
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya, menyebut Jalan Pattimura merupakan akses vital warga Samarinda Seberang dan Palaran. Sehingga terganggunya jalur tersebut menjadi persoalan krusial. Penutupan yang saat ini berlangsung, adalah kali kedua sejak Agustus tahun lalu.
“Mudahan bisa dituntaskan, kami akan monitor dan mendesak (penyelesaian) terus,” sebut Angkasa yang juga politikus PDI Perjuangan, dikonfirmasi Selasa sore, 20 April 2021.
Menurut Angkasa, persoalan Teluk Bajau memang tak bisa disepelekan. Jika dibiarkan akan berlarut-larut. Terlihat dari kondisinya yang hingga kini belum bisa diselesaikan maksimal. “Intinya, pemprov harus bisa mencari akar masalah longsor tersebut,” tuturnya. (*)
View this post on Instagram