Ananda Emira Moeis Kawal Penanganan Jalan Rusak Desa Tanah Datar
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menegaskan komitmennya mengawal penanganan jalan rusak di Desa Tanah Datar ini.
Samarinda, intuisi.co – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyesalkan kondisi Jalan Poros Samarinda—Bontang di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang berbulan-bulan rusak. Padahal keberadaannya begitu penting sebagai penghubung antardaerah di Kaltim.
“Itu kan jalan ranah nasional. Meski begitu, kewajiban kami sebagai DPRD Kaltim, ya, harus sebagai fungsi kontrolnya,” sebut politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut.
Sudah berbulan-bulan kondisi Jalan Poros Samarinda-Bontang di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, dalam kondisi rusak parah. Dari kondisi di lapangan, jalan tersebut memang tampak aktivitas perbaikan. Pengerukan drainase digulirkan sebagai langkah penanganan banjir.
Oleh warga, berikut para pekerja sekitar dan pemerintah, telah melakukan penimbunan jalan mengurangi dampak kerusakan. Sehingga kepadatan lalu lintas di jalur tersebut bisa dikurangi. Namun demikian, hujan yang terus-menerus mengguyur, membuat kondisi jalan kembali rusak parah.
Dari pantauan redaksi intuisi.co di lokasi beberapa waktu lalu, ratusan kendaraan tampak mengular dari Tanah Merah, Samarinda Utara, menuju Tugu Simpang Muara Badak, Kukar. Padahal jarak dua kawasan tersebut adalah 14,5 kilometer yang umumnya memakan waktu 50 menit dengan mobil.
Karena jalur yang rusak, mobil-mobil harus mengantre. Tak bisa berbuat banyak selain menunggu giliran melintas. Meskipun harus mengantre hingga berjam-jam. Di kawasan Tanah Datar, telah menanti jalan yang begitu banyak lubang. Padahal jalurnya juga tak begitu lebar.
Tanggapan Ananda Emira Moeis
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, memastikan penanganan jalan tersebut sudah masuk tahap lelang. Diharapkannya pada Mei tahun ini juga, tahapan tersebut sudah tuntas dan perbaikan telah bisa dikerjakan.
“Kami juga lihat jalan itu satu-satunya akses untuk ke beberapa kota. Jika berlarut-larut, distribusi logistik dan bahan pokok lainnya bisa tersendat,” tambah sekretaris DPD PDIP Kaltim tersebut.
Dengan keberadaannya yang begitu krusial, Ananda mengingatkan agar penanganannya tak makin berlarut-larut. Jika sampai terjadi, situasi diyakini bakal makin memburuk. Pasokan logistik dan kebutuhan pokok bisa tersendat. Bukan hanya di Bontang, tapi juga sampai ke Berau, kabupaten paling utara Kaltim. “Bahan-bahan bisa langka karena pusatnya di Samarinda,” sambungnya.
Menghindari kemungkinan buruk itu terjadi, Ananda Emira Moeis menegaskan kesiapannya memantau perkembangan penanganan jalan tersebut. “Bila perlu terus-terusan akan kami kejar BPJN. Menanyakan terus realisasi dan pengerjaannya,” pungkasnya. (*)