Pariwara

Andi Harun Tantang Buka-bukaan Sumber Pendanaan Paslon di Pilkada

AndI Harun menyatakan kesiapan membuka sumber penghasilannya sehingga publik bisa menilai kemampuannya ikut serta di Pilkada Samarinda 2020.

Samarinda, intuisi.co – Hari pencoblosan pilkada serentak sebentar lagi. Jelang perhelatan ajang pesta demokrasi tersebut, calon wali kota Samarinda Andi Harun, mengemukakan gagasan penting. Didasari mahalnya ongkos mengikuti pilkada, Andi Harun menantang dilakukannya transparansi terkait pendanaan terhadap tiap-tiap kontestan pilkada.

Menurut Andi Harun, belakangan, banyak narasi mengemuka soal sumber pendanaan pasangan calon dalam keikutsertaannya di pikada serentak tahun ini. Andi menyadari mengikuti pilkada tentu memerlukan modal besar. Sehingga, perlu diketahui bagaimana pasangan calon tertentu bisa mengikut kenduri politik ini.

“Kalau saya, saya siap bertanggung jawab menjelaskan ke publik. Termasuk membeberkan usaha dan sumber penghasilan,” terang Andi Harun yang berpasangan dengan Rusmadi Wongso sebagai calon wakil wali kota Samarinda pada pilkada 2020 ini.

Umumnya, terdapat beberapa sumber pendanaan pasangan calon yang bertarung di kontestasi politik. Selain sumber pendanaan pribadi, ada juga yang didapatkan dari sponsor. Andi pun memberi sinyalemen keikutsertaannya di pilkada Samarinda tahun ini, dilakukan tanpa mendapat dukungan sponsor. “Apa ya, ada cukong atau sponsor dalam kondisi covid-19 begini, mau membiayai sesuatu yang spekulasinya sangat tinggi,” terang calon wali kota Samarinda nomor urut 2 tersebut.

Agar tak bermunculan narasi bermacam-macam, Andi pun menyatakan kesiapan buka-bukaan dan transparansi soal pendanaan keikutsertaan pilkada. Siap membeberkan usaha dan penghasilannya, bukan sekadar yang tercantum di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). “Ayo kita mulai ari sekarang. Saya siap membawa draft penghasilan saya. Sehingga publik bisa menilai, apakah si A masuk akal mencakupi pembiayaan pencalonannya dengan sumber penghasilan yang dimiliki,” urainya.

Andi menegaskan, sangat sulit dalam pencalonan kepala daerah saat ini mendapat dukungan sponsor untuk pendanaan. Sekali lagi, hal ini juga berkaitan kondisi pandemi covid-19 yang sangat berimbas terhadap sektor ekonomi. Cukong pun bakal pikir panjang mendanai hal yang masih sangat begitu spekulatif.

Andi juga memberi sinyalemen untuk menghindari pola tersebut dalam pencalonannya. Mendapat dukungan cukong dalam keikutsertaan di pilkada, rentan disertai kepentingan. Tak terkecuali para kandidat yang juga mendapat dukungan dana dari koleganya di partai politik yang menjadi penguasa.

Menurut Andi, hal tersebut justru kian berisiko. Karena rentan terjadi politisasi proyek di wilayah kekuasaannya. “Jadi, dari pada sok bersih, anti-money politic, ayo sama-sama presentasikan di depan publik. Sehingga bisa dinilai logis atau tidak sumber daya ekonomi yang kita miliki terhadap kemampuan membiayai pilkada yang sudah berlangsung setahun ini,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.