Samarinda, intuisi.co – Pemerintah Arab Saudi memang memutuskan membuka pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Namun demikian, kabar baik itu bukan untuk calon jemaah dari Indonesia. Hanya dibuka untuk jemaah lokal.

“Warga Indonesia bisa saja tapi yang memang tinggal di sana. Itu pun terbatas juga, tidak semua bisa,” sebut Kabid Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kemenag Kaltim, Ahmad Ridani, kepada intuisi.co, Selasa sore, 23 Juni 2020.

Kebijakan Pemerintah Arab Saudi memang tak serta-merta memengaruhi kebijakan di Indonesia. Bagaimanapun, calon jemaah di Tanah Air mesti mengikuti arahan resmi Kemenag RI. Agar tak simpang siur, Kemenag Kaltim memastikan rutin memberikan kabar kepada calon jemaah haji mengenai agenda keberangkatan.  “Hak calon jemaah tak akan hilang tahun depan, tetap bisa berangkat,” tuturnya.

Menukil data dari Kanwil Kemenag Kaltim tercatat ada 2.586 calon jemaah haji batal atau tertunda keberangkatannya tahun ini. Terbanyak dari Samarinda dengan 567 jemaah, menyusul Kutai Kartanegara 525 orang.

Kemudian dari Balikpapan 522 jemaah, Paser 243, Berau 147, Kutai Barat 85 orang, Kutai Timur 175, Bontang 143, Penajam Paser Utara (PPU) 126, dan Mahakam Ulu 6 orang. Tak hanya itu, Benua Etam juga memiliki calon jemaah haji lanjut usia sebanyak 26 orang serta pembimbing haji 3 orang. Juga ada haji daerah 18 orang.

“Sebanyak 88,89 persen dari calon jemaah haji ini sudah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) untuk tahap satu dan dua,” ungkapnya.

Meski demikian, hingga kini belum satupun jemaah mengeluhkan pembatalan itu. Semua memaklumi lantaran pandemi virus corona. Hal ini juga sudah diinformasikan ke kemenag kabupaten/kota. “Alhamdulillah dari komunikasi itu jemaah menerima alasan penundaan keberangkatan karena covid-19 ini,” pungkasnya. (*)