HeadlineSorotan

Awal Mei Diperkirakan Puncak Covid-19 Samarinda, 500 Pasien dalam Sekali Kejadian

Hari ke-42 sejak covid-19 menyerang Samarinda, diprediksi menjadi puncak kasus virus tersebut di kota ini. Sanggupkah diantisipasi?

Samarinda, intuisi.co – Terdapat lima kasus positif Covid-19 di Samarinda sejauh ini. Namun pada puncaknya yang diprediksi awal Mei 2020, atau hari ke-42 setelah kasus pertama, bakal ada 500-an penduduk mesti mendapat perawatan hanya dalam sekali kejadian.

Disebutkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, sudah beberapa simulasi dilakukan berdasar kasus yang ada sejauh ini. Namun untuk mendapat prediksi terkuat, terdapat satu persoalan mendasar. “Lambatnya hasil yang diperoleh, memengaruhi kualitas data yang kami olah,” sebutnya dalam konferensi pers via aplikasi Zoom pada Senin petang, 13 April 2020.

“Kami juga belum bisa secara tegas memastikan kapan terjadinya puncak kasus ini. Melihat perkembangan hasil lab yang begitu lamban. Ini juga jadi persoalan,” lanjutnya.

Kendati demikian, dari berbagai kemungkinan yang didalami, outbreak di Samarinda, melihat tingkat jumlah penduduk, berikut kemungkinan terjadinya kasus, memunculkan angka kurang lebih 500-an penduduk mesti dirawat dalam sekali kejadian.

Angka yang dimunculkan tersebut, tentu mesti jadi antisipasi. Diperlukan wadah khusus untuk dapat menampung sekaligus pasien segitu banyak. Yang idealnya ditampung di rumah sakit darurat.

“Dari hasil simulasi ini di Samarinda, puncak perkiraan, melihat pergerakan kasus yang ada sekarang, kemungkinan terjadi pada awal Mei 2020. Atau diperkirakan terjadi pada hari ke-42 dari kasus ini,” urai Andi.

Dari simulasi itu, beberapa tempat jadi alternatif rumah sakit darurat dikemukakan. Pasalnya, rumah sakit yang tersedia, tak akan tercukupi ketika outbreak benar-benar kejadian. Dari opsi yang mengemuka, di antaranya tenda darurat dari TNI. Meskipun yang paling realistis adalah gedung seperti convention hall.

Rekrut Relawan Tenaga Medis

Hal ini juga mesti ditunjang ketersediaan tenaga medis yang tercukupi. Beberapa kabupaten/kota juga telah melakukan perhitungan. Juga upaya merekrut relawan apabila muncul tanda-tanda ledakan kasus. Kebutuhan pembiayaan juga sudah dialokasikan dan diperhitungkan. Pemprov pun bakal mem-back up menanggulangi terjadinya outbreak.

“Pada saat ini, sudah ada dua kali kesiapan penganggaran. Pertama sekitar Rp33 miliar di provinsi. Kedua dari refocusing terdapat Rp388 miliar. Kemungkinan apabila kasus masih berlanjut, ada lagi pengusulan tahap ketiga,” imbuhnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.