Tanjung Selor, intuisi.co – Situasi covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara) tak kunjung membaik. Pada 20 April 2020 ini, bertambah lagi empat kasus. Bahkan seorang PDP meninggal dunia di Tarakan, hanya beberapa jam setelah dirujuk ke rumah sakit.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Agus Suwandi, menyebut bahwa tujuh hasil pengujian swab baru dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya diterima pada Sabtu malam, 19 April 2020. Dari tujuh hasil baru tersebut, ada tiga yang dinyatakan negatif.
Ketiga hasil negatif tersebut terdiri dari satu kasus di Malinau, yakni perempuan atas nama ND, usia tiga tahun. Kemudian perempuan 14 tahun di Bulungan, dan laki-laki 17 tahun di Tarakan.
Sementara empat hasil lainnya, adalah positif virus corona. Yakni empat pasien dari Tarakan dan Bulungan.
“Yang positif ada dua dari Tarakan. Satu atas nama HSB laki-laki 36 tahun dan HZ laki-laki 48 tahun. Keduanya masih dari cluster jamaah tabligh dan telah isolasi di rumah sakit Tarakan dan provinsi,” jelas Agus Suwandi dalam rilis resminya pada Senin siang, 20 April 2020.
Dua lainnya dari bulungan atas nama AM laki-laki 18 tahun dan NA laki-laki 14 tahun. Juga merupakan cluster jamaah tabligh.
Dengan tambahan empat pasien covid-19, maka jumlah kasus di Kaltara telah mencapai 73. Didominasi Nunukan 24 kasus, Tarakan 23 kasus, Bulungan 20 kasus, dan Malinau enam kasus. Hanya Tana Tidung yang masih terbebas dari kasus positif di Kaltara hingga kini.
PDP Meninggal Dunia
Selain hasil uji swab, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara kemarin juga menerima laporan dari Dinas Kesehatan Tarakan. Bahwa satu kasus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia. Atas nama DL, perempuan usia 40 tahun. Baru masuk rumah sakit hari itu juga. Dengan keluhan batuk, lemas, sesak napas, dan hipertensi. “Setelah dilakukan pemeriksaan klinis dan radiologi dengan rontgen, ditemukan gambaran pnemonia. Tanda dari covid-19,” sebut Agus.
Dari situ kemudian dilakukan rapid test dan dinyatakan negatif. Namun lantaran terdapat gambaran pnemonia, pasien dinyatakan sebagai PDP. “Pasien meninggal dunia kemarin sore. dan telah dilakukan pengambilan swab untuk dikirim ke BBLK Surabaya. Penaganan jenazah sampai pemakaman dilakukan dengan protokol covid-19 semalam di Tarakan,” lanjutnya.
Adapun Tarakan juga secara resmi telah ditetapkan Kementerian Kesehatan sebagai daerah transmisi lokal dengan jumlah kasus dan proses penularan yang selama ini terjadi di kota tersebut. Menyusul Bulungan dan Malinau sebagai daerah di Kaltara yang telah lebih dulu disematkan status tersebut. “Sehingga kini sudah ada tiga wilayah ditetapkan transmisi lokal di Kaltara,” pungkas Agus Suwandi. (*)