Tenggarong, intuisi.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar mengambil langkah strategis demi menjaga keberlanjutan di sektor pertanian. Maklum daerah ini menyumbang sekitar 42 persen kebutuhan beras provinsi dan langkah tesebut demi mempertahankan posisinya sebagai lumbung pangan utama di Kaltim.
Namun, ancaman alih fungsi lahan serta akses permodalan yang terbatas membuat
Sebagai respons terhadap tantangan ini, Pemkab Kukar memperkuat skema pembiayaan bagi petani melalui optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan peluncuran program Kredit Kukar Idaman.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat membantu petani dalam mengakses modal usaha tanpa harus bergantung pada tengkulak atau lembaga keuangan dengan bunga tinggi.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa ketahanan pangan daerah harus dijaga dengan meningkatkan daya saing pertanian.
Salah satu ancaman terbesar yang dihadapi adalah alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman dan kawasan industri, terutama dengan meningkatnya pembangunan seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami ingin pertanian di Kukar semakin berkembang dan tetap menjadi tulang punggung ketahanan pangan Kaltim. Untuk itu, BUMDes harus dioptimalkan, terutama dalam mendukung pembiayaan dan pemasaran produk pertanian lokal,” ujar Edi pada Jumat (28/2/2025).
Selain alih fungsi lahan, akses permodalan masih menjadi kendala utama. Banyak petani yang kesulitan mendapatkan kredit dari bank karena persyaratan yang ketat. Akibatnya, mereka terpaksa meminjam modal dari tengkulak dengan bunga yang mencekik, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi sangat minim.
Untuk menghadapi tantangan ini, Pemkab Kukar mengembangkan beberapa strategi, di antaranya, Penguatan BUMDes, Modernisasi Pertanian, dan Diversifikasi Pertanian. Langkah konkret lainnya adalah program Kredit Kukar Idaman, yang memungkinkan petani memperoleh pinjaman usaha tanpa agunan dengan bunga ringan dan tenor yang fleksibel.
“Kredit Kukar Idaman ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan petani terhadap tengkulak, sehingga mereka dapat menikmati hasil panennya dengan lebih layak,” tambah Edi.
Dengan berbagai strategi yang dijalankan, Pemkab Kukar tetap optimistis bahwa daerahnya mampu mempertahankan posisi sebagai pemasok utama pangan bagi Kalimantan Timur. Dengan demikian, beras Kukar tetap menjadi pilihan utama.
Selain beras Kukar, sektor perikanan dan hortikultura juga terus dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah. Melalui langkah-langkah ini, Pemkab Kukar berharap dapat memberikan kepastian bagi petani, memastikan keberlanjutan produksi pangan, dan menjaga keseimbangan ekonomi di pedesaan.
“Kami akan memperkuat ekosistem pertanian di kabupaten ini. Produksi, pembiayaan, hingga pemasaran harus dikelola dengan baik agar petani kita semakin sejahtera,” pungkas Edi. (adv/yes)