HeadlineSorotan

Bergerak dari Samudera Pasifik, Siklon Tropis Surigae Mengancam Kaltim

BMKG menempatkan Kaltim sebagai kawasan yang harus mewaspadai keberadaan siklon tropis surigae yang terdeteksi berada di Samudera Pasifik.

Samarinda, intuisi.co – Warga Kaltim diingatkan untuk mewaspadai siklon tropis surigae. Meski pergerakannya berada di Samudera Pasifik, Gubernur Kaltim, Isran Noor, menilai ancamannya tak dapat dipandang sebelah mata oleh publik Bumi Etam.

“Ini peringatan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Upaya ini bertujuan mencegah dampak yang mungkin timbul dari siklon tropis surigae,” sebut Gubernur Isran Noor, seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Kamis sore, 22 April 2021.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menempatkan Kaltim sebagai kawasan yang harus waspada dengan keberadaan siklon tropis surigae. Demikian pula provinsi sepulau lainnya seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara. Selain itu Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

“Persiapan itu melalui komunikasi dan koordinasi antar lembaga dan instansi terkait di masing-masing daerah di Kaltim,” terang Gubernur Isran Noor.

Pergerakan Siklon Tropis Surigae

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam siaran tertulisnya menyebutkan bahwa saat ini siklon tropis surigae berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, 10.6 Lintang Utara 131.3 Bujur Timur. Atau sekitar 1310 kilometer sebelah utara barat laut Manokwari.

Siklon tersebut bergerak ke arah barat dengan kecepatan 18 kilometer per jam. Menjauhi wilayah Indonesia dengan kekuatan 80 knot atau 150 kilometer per jam dan tekanan 955 hPa. Diprediksi, dalam 24 jam ke depan, intensitas siklon tropis Surigae akan meningkat dan bergerak ke barat.

“Siklon Surigae memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah Indonesia. Berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat atau petir serta angin,” sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya menyebut jika BMKG memprediksikan posisi siklon tropis tersebut masih akan berada di perairan Samudera Pasifik. Diperkirakan bergerak menuju sebelah utara Maluku Utara, atau pada 11.7 LU dan 129.7 BT. Atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara timur laut Tahuna.

BMKG juga memperkirakan fenomena iklim tersebut akan bergerak dengan kecepatan 10 knot atau 19 kilometer per jam. Dengan kekuatan 95 knots atau 185 kilometer per jam dengan tekanan 935 hPa.

“Akibat adanya pergerakan dan fenomena siklon tropis tersebut, BMKG memprediksi dampaknya dapat berupa potensi hujan lebat. Disertai kilat/petir serta angin kencang di sembilan wilayah. Meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.