Pemkab Kutim

Bimtek Kefarmasian Se-Kutim, Pastikan Keamanan Obat di Masyarakat

Pekerjaan kefarmasian memiliki peran penting dalam menjaga keamanan penggunaan dan penyaluran obat di masyarakat, tak terkecuali di Kutim.

Sangatta, intuisi.co—Tingkatkan kemampuan tenaga pengelola kefarmasian, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) gelar bimbingan teknis. Ditujukan bagi petugas pengelola fasilitas kefarmasian di Kabupaten Kutim.

Kegiatan yang menghadirkan puluhan tenaga kefarmasian tersebut berlangsung selama dua hari. Dimulai pagi tadi di Hotel Royal Victoria Sangatta, Senin, 2 November 2021.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/MENKES/PER/V/2011, pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi. Seperti pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat. Begitu juga pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional. Sementara, tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan di bidang farmasi. Terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.

Dijelaskan Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kutim, Ahsan Zainuddin, S.Sos, M.Si, bimtek pengelola fasilitas kefarmasian diikuti 80 orang. Terdiri dari petugas puskesmas seluruh Kutim, RSUD Kudungga, RS swasta, dan klinik swasta. Semuanya merupakan tenaga kefarmasian. Untuk menjaga protokol kesehatan, dari 80 peserta dibagi dua sesi. Satu sesinya berjumlah 40 orang.

“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan tenaga pengelola unit farmasi di Kutim. Juga untuk menjaga kepastian keamanan pemberian obat kepada masyarakat,” katanya, ditemui di sela-sela kegiatan.

Pengawasan Petugas Kefarmasian

Dirinya juga mengatakan bahwa pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam hal pendistribusian terhadap obat. Karenanya, harus selalu diawasi dan dievaluasi petugas farmasi. Terutama dalam penanganan dan pendistribusian obat selama ini ke masyarakat. “Untuk itu, dalam kegiatan ini kami mengundang dua apoteker dari Balai Besar POM di Samarinda,” ungkapnya.

“Dari kegiatan Bimtek tersebut ada peningkatan kemampuan kepada tenaga farmasi, khususnya di Kutai Timur. Untuk lebih refresh kembali ilmunya dalam tata kelola keamanan pemberian obat kepada masyarakat,” harapnya.

Dalam kegiatan tersebut, Diskes Kutim juga memberi reward kepada tiga tenaga pengelola yang melaporkan catatan online tepat waktu. Di antaranya tenaga farmasi RSUD Kudungga, RS PKT, dan Kepala Gudang Farmasi Diskes Kutim. Laporan online tersebut merupakan catatan setiap bulan pelaporan berkas yang lengkap. (int01)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.