BPS Siapkan Sensus Pertanian ST 2023 untuk Memetakan Potensi Pertanian Indonesia

Tenggarong, intuisi.co—Badan Pusat Statistik (BPS) bersiap untuk melaksanakan Sensus Pertanian atau ST 2023 yang diadakan setiap sepuluh tahun untuk memetakan potensi pertanian di seluruh wilayah Indonesia. Kepala Badan Pusat Statistik Kutai Kartanegara, Nur Wahid, menyatakan bahwa sensus pertanian ini akan dimulai dari bulan Juni hingga Juli 2023 mendatang.

BPS akan mempekerjakan sekitar 500 tenaga kerja untuk menjalankan sensus pertanian ini di wilayah Kurtai Kartanegara, Kalimantan Timur. Mereka akan menyisir kecamatan hingga desa yang memiliki potensi sektor pertanian. Dalam hal ini, sensus pertanian di Kurtai Kartanegara akan difokuskan pada wilayah sentra pertanian, sedangkan untuk daerah non-konsentrasi pertanian akan menggunakan metode Snowball Throwing.

” Petugas sensus akan dilatih pada bulan Mei, sedangkan pendataan akan dimulai pada bulan Juni dan Juli,” sebut Nur Wahid, Senin, 3 April 2023.

Menurut Nur Wahid, sensus ini bertujuan untuk membantu pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani baik di pertanian perorangan maupun perusahaan. Namun, sensus ini memakan waktu yang cukup panjang, dan data sensus diperkirakan baru akan terbit dua tahun mendatang.

Kegiatan ini mencakup pertanian dalam ST 2023 meliputi 6 subsektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Tujuannya adalah untuk menyediakan data struktur pertanian hingga unit-unit administrasi terkecil, serta memberikan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan.

Diharapkan melalui ST 2023, pemerintah daerah dan masyarakat dapat mengembangkan potensi pertanian agar dapat lebih maksimal. Melalui sensus pertanian ini, BPS dapat memberikan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini. (*)