Bupati Edi Serukan Manfaatkan Lahan Eks Tambang di Kukar
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah sangat optimistis dapat mengubah stigma negatif masyarakat tentang lahan eks tambang
Tenggarong, intuisi.co-Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyerukan untuk mengubah lahan bekas tambang menjadi produktif. Dengan kata lain, stigma buruk soal lubang eks tambang harus diubah.
“Kami ingin lahan eks tambang batubara di Kukar menjadi produktif dan mengubah stigma masyarakat yang banyak mengkritik tambang merusak lingkungan,” ujarnya Bupati Edi Damansyah pada Jumat, 7 Juni 2024.
Upaya yang akan dilakukan disebut Edi yakni mengubah lahan eks tambang batubara yang ada menjadi hijau kembali. Salah satunya Bupati mendorong Kecamatan Tenggarong Seberang bekerjasama dengan Universitas Muhamadiyah Malang untuk mewujudkan pusat pendidikan vokasi khusus masalah pertanian dalam arti luas, untuk menghijaukan kembali pemanfaatan eks tambang supaya lebih produktif.
“Vokasi ini akan menjadi wadah pengembangan sumberdaya manusia Kukar dan juga sudah bekerjasama dengan untuk membangun balai pengembangan teknologi pertanian,” terangnya.
Dia menambahkan, ada juga pusat pelatihan dan tempat percontohan komoditi, yang akan dikembangkan fokusnya pada jagung hibrida. Begitu pula dengan lubang eks tambang yang belum ditutup digunakan untuk sumber pengairan dan budidaya ikan. Kukar sudah memulai memanfaatkan lahan eks tambang, seperti tertuang dalam visi misi Kukar Idaman 2021-2026 mewujudkan masyarakat Kukar yang sejahtera dan bahagia, fokus birokrasi, SDM, Ekonomi, infrastruktur dan lingkungan.
“Salah satu fokus ini adalah lingkungan, bagaimana tata kelola pertambangan batubara khususnya baik sedang berjalan maupun pasca tambang,” imbuhnya.
Edi juga menyoroti banyak perusahaan yang sudah selesai perizinannya ditinggal begitu saja dengan meninggalkan tanggung jawab dilapangan, reklamasi tidak dilksanakan, lubang bekas tambang tidak ditutup.
“Sekarang ada dua perusahaan yang mempersiapkan reklamasi pasca tambang, diharapkan ini menjadi role model bahwa ada tanggungjawab pasca tambang dilakukan sebagaimana tanggungjawab yang diberikan pemerintah, ada penilaian clear and clean terhadap tanggung jawab yang diberikan,” tuturnya.
Setali tiga uang, Desa Embalut di Tenggarong Seberang, telah menunjukkan kemampuan dalam mengubah lahan bekas tambang menjadi ladang jagung yang subur. Kepala Desa Embalut, Yahya, mengatakan bahwa penanaman jagung di lahan bekas tambang batubara itu mencapai luasan 200 hektare.
Yahya menjelaskan bahwa Desa Embalut telah melakukan empat kali panen jagung dan rencana ke depan akan membagikan bibit jagung unggul kepada petani setempat. “Kita akan coba bagikan ini kepada petani untuk diuji coba,” imbuhnya.
Bibit jagung yang dipesan dari luar daerah ini diklaim dapat berbuah hingga 5 sampai 6 buah per pohon. Dengan pola panen seperti ini, Yahya berharap Desa Embalut dapat meningkatkan produksi jagung tersebut. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Bupati Kukar untuk memberdayakan lahan pasca tambang. Yahya menegaskan bahwa Desa Embalut telah membuktikan bahwa lahan pasca tambang dapat diubah menjadi ladang yang subur dan produktif.
“Saat ini, produksi jagung di Desa Embalut masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan belum diekspor,” kata Yahya. Namun, ia berharap agar masyarakat dan kelompok tani di desanya tetap produktif dan bersemangat dalam meningkatkan hasil pertaniannya. Tujuannya agar dapat menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat desa dan meningkatkan pendapatan asli desa. “Semoga produksi kita ini membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tutup Yahya. (*)