Kutai KartanegaraPariwaraPemkab Kukar

Cara Jitu Bupati Edi Mereduksi Angka Kemiskinan di Kukar

Kukar punya program khusus untuk mereduksi kemiskinan. Namanya Nyaman Bejukut. Hingga kini agenda ini masih berlanjut di kabupaten tersebut

Tenggarong, intuisi.co-Bupati Edi Damansyah berpesan kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Kukar agar dapat menyusun program-program pemberdayaan dengan lebih fokus, berbasis potensi, dan berkesinambungan melalui pola pendampingan yang terstruktur dan sistematis.

Hal tersebut disampaikan dalam dalam Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2025 Kukar.

“Kami harus dapat menyediakan data-data pembangunan pada level mikro sesuai dengan kondisi faktual di lapangan yang disajikan tidak hanya dalam bentuk data statistik saja namum harus diiringi pula dengan data geospasial,” ujar Bupati Edi pada Rabu, 12 Juni 2024.

Selanjutnya, kata dia, memerankan Pemerintah Desa/Kelurahan dan Kecamatan sebagai garda depan dalam penyediaan data-data yang valid dan aktual. Kondisi ini akan berjalan dengan baik, jika seluruh Kecamatan dan Perangkat Daerah sebagai produsen data dapat berperan aktif, responsif yang diikuti dengan penyediaan desain tata kelola data yang tertib dan terintegrasi.

“Kedua, efektifitas alokasi belanja daerah yang menjawab langsung permasalahan pembangunan,” terangnya lagi.

Setali tiga uang, pesan Bupati Edi ini kemudian diimplementasikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara (DKP Kukar) dengan program Nyaman Bejukut. Agenda ini merupakan program inovasi untuk membantu pengentasan kemiskinan, khususnya nelayan dan pembudidaya dengan menyediakan fasilitas produksi perikanan. Ini didasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Kepala DKP Kukar, Muslik menjelaskan bahwa berdasarkan data DTKS dan P3KE, jumlah kemiskinan ekstrem mencapai sekitar 5.604 orang. DKP telah melakukan intervensi selama tiga tahun terakhir dengan harapan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan ini pada tahun ini.

“Sudah kita intervensi selama 3 tahun, InsyaAllah sebenarnya tuntas dengan tahun ini, terakhir,” ujarnya.

Program ini akan terus berlanjut ke depannya selama masih terdapat angka kemiskinan. Namun, jika sudah mencapai target, terutama di kalangan nelayan dan pembudidaya, DKP Kukar akan menghentikan program ini.

“Kalau sudah tuntas di sektor DKP, kita tidak lagi menganggarkan, karena kita hanya melakukan upaya pencegahan,” kata Muslik.

“DKP itu di hulunya, tugasnya melakukan peningkatan produksi perikanan, termasuk pengolahan dan lain-lain,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.