CFD Tenggarong Kini Bernuansa Budaya, Nikmati Sejarah Sambil Berolahraga
CFD Tenggarong pindah ke Kawasan Budaya. Warga diajak menikmati olahraga pagi sambil menjelajahi kekayaan sejarah dan budaya kota.
Tenggarong, intuisi.co – Tenggarong, kota yang kaya akan warisan budaya, bersiap menyambut perubahan suasana Car Free Day (CFD) mulai Minggu, 19 Mei 2024. Tidak lagi di jalanan utama, CFD akan menyapa warga di jantung sejarah Tenggarong, yaitu Kawasan Budaya.
Bayangkan berjalan santai di antara Pendopo Kutai Kertanegara Ing Martadipura yang megah, Monumen Pancasila yang kokoh, dan Museum Mulawarman yang sarat cerita. Ya, itulah gambaran baru CFD Tenggarong yang akan membentang di Jalan KH Achmad Mukhsin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Diponegoro, hingga Jalan Sutoyo.
“Perpindahan ini bertujuan menciptakan CFD yang lebih nyaman dan tidak mengganggu arus lalu lintas,” terang Abror Sungudi, Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kukar. Rekayasa lalu lintas pun telah disiapkan, memastikan kelancaran bagi pengendara dan pejalan kaki.
Tidak hanya suasana baru, CFD di Kawasan Budaya juga menawarkan pengalaman unik. Para pengunjung bisa menikmati kuliner khas di Jalan Sutoyo, berburu kerajinan tangan di depan museum, atau sekadar bersantai di taman sekitar kedaton.
Menjaga Warisan, Menyemai Kebudayaan
Pemindahan CFD ke Kawasan Budaya bukan sekadar soal lokasi. Ini adalah upaya menghidupkan kembali semangat budaya di tengah masyarakat.
“Kami ingin masyarakat lebih mengenal dan menghargai warisan budaya kita,” ujar Thauhid Afrilian Noor, Kepala Disdikbud Kukar. Ia berharap CFD menjadi ajang interaksi antara masyarakat, budaya, dan sejarah.
Nantinya, CFD akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan kebudayaan, seperti pertunjukan seni, pameran, dan workshop. CFD bukan lagi sekadar olahraga pagi, tapi juga ruang belajar dan berkreasi.
Perpindahan CFD ke Kawasan Budaya adalah langkah berani untuk menciptakan ruang publik yang lebih hidup dan bermakna. Ini adalah persembahan Tenggarong untuk warganya, sebuah undangan untuk merayakan budaya di tengah denyut nadi kota. (adv)