Sorotan

Covid-19 di Balikpapan Sudah Level Transmisi Lokal, Siapa Saja Bisa Ikuti Rapid Test?

Ada 693 ODP masih menunggu kejelasan di Balikpapan. Demikian juga dengan 4 PDP lainnya. Kuota rapid test hanya 700 dan diprioritaskan untuk tenaga medis.

Balikpapan, intuisi.co – Kasus covid-19 di Indonesia terus melaju. Kementerian Kesehatan RI juga telah menambahkan Balikpapan sebagai salah satu wilayah Indonesia dengan transmisi lokal.

Status ini tentu hal yang meresahkan. Karena berarti penularan covid-19 di kota tersebut, telah terjadi antara orang per orang. Hingga 29 Maret 2020 di Balikpapan, tercatat adalah 821 orang dalam pemantauan (ODP). Dengan 128 di antaranya telah menyelesaikan masa pemantauan.

Sedangkan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi yang terbanyak di Kaltim. Yakni total 35 PDP dengan 19 hasil negatif dan 12 positif. Satu di antaranya telah meninggal dunia. Sementara empat lainnya masih menunggu hasil.

Label transmisi lokal membuat warga Kota Minyak dalam ancaman. Siapa pun, bis mengancam siapapun lantaran penularannya sudah terjadi antara orang per orang.

Sementara, untuk mengetahui seseorang terjangkit virus corona atau tidak, hanya fasilitas rapid test yang dapat jadi acuan. Itupun belum bersifat final. Lantaran tetap mesti dikonfirmasi lewat uji Balai Besar Laboratorium Kesehatan yang tak banyak jumlahnya di Indonesia.

Bukan untuk Umum

Celakanya, rapid test pun keberadannya masih sangat terbatas di Balikpapan. Dengan 693 ODP tersisa, berikut empat pasien yang masih menunggu hasil lab, stok yang tersedia tak memungkinkan semuanya mendapat kesempatan. Sementara skala prioritas untuk diperiksa, bukanlah ratusan orang yang terdaftar sebagai ODP dan PDP.

“Sesuai arahan Kementerian Kesehatan, rapid test, ditujukan untuk tenaga medis yang berisiko tinggi, yang kontak erat dengan pasien diduga Covid-19,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Dr Andi Sri Juliarty, dalam konferensi pers Sabtu sore, 28 Maret 2020.

Setelah petugas medis, prioritas kedua adalah ODP yang telah di-tracing petugas dinas kesehatan. Dari pendataan tersebut, ODP terpilih bakal diberi surat pengantar. Membuat mereka yang tak menerima surat pengantar dari rumah sakit, tak memungkinkan untuk menjalankan rapid test. “Kami juga memesan untuk bawa foto copy KTP dan kartu BPJS, jika ada.”

Hingga Sabtu itu, Balikpapan telah menerima 500 rapid test yang didistribusikan ke Dinas Kesehatan. Dengan peruntukan di RSUD Beriman. Sementara Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo, mendapat 200. Sehingga total rapid test untuk Balikpapan hanya 700.

Melihat angka yang mengemuka, praktis ODP pun belum tentu dapat jatah pemeriksaan. Mengingat prioritas utama adalah petugas medis, sementara daftar ODP dan PDP sudah hampir 700. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.