Dana Rp50 Juta Per RT, Kukar Perkuat Tradisi Gotong Royong
Di Desa Kembang Janggut, gotong royong tak sekadar tradisi, tapi nyawa. Lewat Program Dedikasi, Bupati Edi alokasikan Rp50 juta per RT untuk menjaga semangat ini.
Kembang Janggut, intuisi.co – Pada Sabtu pagi, 11 Mei 2024, Lapangan Bola Desa Kembang Janggut di Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi saksi semangat kebersamaan yang merasuki setiap hati warganya. Di tengah keceriaan yang menggema, warga berkumpul bukan untuk menyaksikan pertandingan sepak bola, melainkan untuk merayakan sebuah tradisi yang telah menjadi bagian dari jiwa mereka: Apel Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI Tingkat Kabupaten Kukar.
Acara ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi merupakan momen penting yang menandai dimulainya kembali gelora gotong royong, sebuah nilai luhur yang telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Kukar. Tradisi yang dijunjung tinggi ini semakin dipertegas dengan Program Dedikasi dari Bupati Edi Damansyah, yang memberikan suntikan dana sebesar Rp50 juta per RT. Ini bukan sekadar angka, tetapi simbol dari komitmen kuat pemerintah daerah untuk memastikan gotong royong tidak hanya bertahan, tetapi berkembang dan berkelanjutan.
Arianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kukar (DPMPD Kukar), mengungkapkan bahwa Program Dedikasi ini dirancang untuk memberdayakan RT agar dapat berperan lebih aktif dalam pembangunan masyarakat. “Setiap RT diberikan dana Rp50 juta, yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan mulai dari gotong royong, peningkatan kapasitas, hingga pembiayaan kegiatan keagamaan,” ujar Arianto dengan penuh keyakinan.
Program ini, yang telah berjalan sejak 2022, menjadi fondasi kuat bagi berbagai inisiatif di tingkat RT. Tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, dana ini juga mendorong kegiatan-kegiatan yang mempererat ikatan sosial di antara warga, menjadikan gotong royong sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Tahun 2024 menjadi tahun istimewa bagi BBGRM di Kukar. Tidak lagi hanya dirayakan di bulan Mei, semangat gotong royong kini dihidupkan sejak awal tahun, dengan harapan dana Rp50 juta itu dapat dimaksimalkan untuk berbagai kegiatan yang berlangsung hingga Desember. “Kami berharap, dengan memanfaatkan momentum ini, warga dapat segera bergerak, bersinergi dengan RT, sehingga lingkungan dan prasarana RT dapat diperbaiki melalui gotong royong,” tambah Arianto, yang disambut tepuk tangan penuh antusias oleh warga yang hadir.
Lebih dari sekadar program, BBGRM dan Program Dedikasi Rp50 juta per RT menjadi lambang kekuatan kolektif yang diwariskan dari generasi ke generasi. Semangat yang terpancar di Desa Kembang Janggut ini tidak hanya menginspirasi desa-desa lain di Kukar, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi seluruh Indonesia. Melalui gotong royong dan kebersamaan, perubahan yang berarti dapat tercipta, dan mimpi bersama dapat diwujudkan. Di wajah-wajah warga yang hadir, terpancar harapan untuk masa depan yang lebih baik, dibangun dengan tangan mereka sendiri. (adv)