HeadlineKutai Kartanegara

Desa Muara Siran, Contoh Sukses Pemeliharaan Hutan & Pengurangan Emisi Karbon

Upaya Desa Muara Siran menjaga hutan dan mengurangi emisi karbon mendapat apresiasi dari program FCPF-CF dan Wakil Bupati Rendi Solihin.

Tenggarong, intuisi.co – Desa Muara Siran di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sorotan karena berhasil menjaga kelestarian lingkungan. Desa ini dipilih sebagai salah satu lokasi kunjungan program Forest Carbon Partnership Facility – Carbon Fund (FCPF-CF), yang bertujuan untuk melihat upaya penurunan emisi karbon di Kalimantan Timur (Kaltim).

Desa Muara Siran memiliki luas wilayah mencapai 42.201 hektare, yang sebagian besar merupakan hutan rawa sekunder atau gambut, dan sungai-sungai kecil. Hutan di desa ini dulunya sering terbakar, namun kini telah berubah menjadi destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan kearifan lokal.

Salah satu faktor yang membuat Desa Muara Siran berhasil menjaga hutan adalah kesadaran masyarakatnya. Mereka menyadari bahwa hutan adalah sumber kehidupan dan kesejahteraan mereka. Masyarakat di desa ini berprofesi sebagai nelayan, petani sarang walet, pembuat arang, dan beternak kerbau di area sungai dan danau.

Upaya masyarakat Desa Muara Siran mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, yang mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan. Menurut Rendi, Desa Muara Siran merupakan contoh nyata bahwa masyarakat bisa hidup harmonis dengan alam.

“Kita punya beragam keunggulan dan keunikan yang bisa menjadi daya tarik untuk memajukan desa masing-masing. Artinya banyak peluang, dan banyak cara, seperti yang dilakukan masyarakat di Desa Muara Siran,” kata Rendi.

Rendi menambahkan, pelestarian lingkungan juga menjadi modal utama agar alam dan hutan dapat tetap terjaga sebagai warisan untuk anak cucu nanti. “Kita tidak ingin anak kita, atau cucu kita nanti tidak bisa lagi menikmati keasrian dan keindahan alam. Hal ini jangan sampai terjadi,” ucap Rendi.

Terkait dengan program FCPF-CF, Rendi mengatakan ini menjadi bukti bahwa Kaltim bisa mengurangi emisi karbon dengan cara yang kreatif dan inovatif. “Desa Muara Siran ini adalah contoh, di mana masyarakatnya tergerak untuk melindungi hutan. Jadi, ini dilakukan masyarakat secara mandiri, dan karena itulah beberapa program FCPF-CF dibawa ke Muara Siran,” tutur Rendi.

Program FCPF-CF sendiri merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk mendukung negara-negara berkembang dalam upaya mengurangi emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan. Program ini juga memberikan insentif bagi negara-negara yang berhasil mencapai target penurunan emisi karbon sesuai dengan standar internasional. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.