Samarinda, intuisi.co – Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi yang berusia 59 tahun, menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin covid-19. Bersama Jokowi, para pejabat publik lain dari level pusat hingga daerah, termasuk kalangan penerima vaksin tahap awal. Namun tidak demikian dengan dua pemimpin Kaltim, Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Vaksinasi covid-19 dijadwalkan pada 13 Januari 2021, menyusul di daerah-daerah sehari setelahnya, termasuk juga Kaltim. Selain tanaga medis, 10 pejabat publik dan tokoh masyarakat di Bumi Etam masuk daftar vaksinasi tahap awal.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Padilah Mante Runa, saat dikonfirmasi pada Selasa siang, 12 Januari 2021 menyebut bahwa 10 figur publik tersebut meliputi gubernur dan wakil gubernur Kaltim. Serta para pengurus di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, dan para petinggi Kodam VI/Mulawarman serta Polda Kaltim.
Menurut Padilah, partisipasi pejabat publik tersebut sebagai penerima vaksinasi tahap awal adalah kampanye kepada masyarakat bahwa vaksin covid-19 aman. “Bayangkan saja kalau ada masalah (sebab yang divaksin duluan tokoh masyarakat),” terangnya.
Usia Isran Noor Lewati Rekomendasi
Belakangan, pernyataan tersebut direvisi Kepala Biro Humas Setprov Kaltim Syafranuddin. Menurutnya, Gubernur Kaltim Isran Noor serta Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, tak akan disuntik vaksin virus corona. Dalam hal ini, Pemprov Kaltim bakal diwakili Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim Muhammad Sabani. Diikuti Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, perwakilan IDI Kaltim, dan lainnya. Selain Gubernur dan Wakil Gubernur, pengurus MUI Kaltim termasuk pihak yang mendapat pengecualian.
“Pak Gub (Isran Noor) kan faktor umur (63 tahun). Sedangkan Pak Wagub (Hadi Mulyadi) pernah terjangkit covid-19. Jadi sistem imunnya sudah terbentuk,” terang Ivan, sapaan Syafranuddin.
Sebagaimana diketahui, vaksin covid-19 sejak jauh hari penasihat imunisasi nasional, Indonesia Advisory Group on Immunization (ITAGI), hanya merekomendasikan pemberian vaksin covid-19 untuk rentang usia 18-59 tahun. Pemerintah masih menunggu kajian untuk vaksinasi bagi warga usia 59 tahun ke atas atau pengidap penyakit penyerta.
Meski demikian, tanpa duo pemimpin Kaltim hingga perwakilan MUI, vaksinasi covid-19 di Bumi Etam dipastikan jalan terus. Para penerima 14 Januari mendatang, bahkan telah dijadwalkan mendapat dosis kedua 14 hari setelahnya atau 28 Januari 2021.
Dalam prosesnya, vaksinasi serentak di Kaltim disiarkan lewat streaming dan video conference. Mulai tahapan membuka jarum hingga penyuntikan untuk bisa disaksikan publik. “Sehingga masyarakat bisa menyaksikan secara langsung dan tidak perlu takut ketika divaksin nanti,” pungkas Ivan. (*)
View this post on Instagram