Dikunjungi Hampir 2 Juta Orang Setahun, Kualitas Kunjungan ke Kukar Terbaik di Kaltim
Kualitas kunjungan ke Kukar saat ini merupakan yang terbaik di Kaltim. Gairah pariwisata di kabupaten ini kembali menjadi magnet wisatawan.
Samarinda, intuisi.co – Kutai Kartanegara merupakan daerah dengan tingkat kunjungan tertinggi ketiga di Kalimantan Timur. Terbanyak setelah Balikpapan dan Samarinda. Namun demikian, untuk urusan kualitas kunjungan Kukar memiliki nilai yang lebih banyak.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Witontro, menyebut jika banyaknya kunjungan ke Kukar dalam setahun mencapai 1,6 juta hingga 1,9 juta. Di Kaltim, terbanyak adalah Balikpapan yang mencapai 2,5 juta kunjungan, serta Samarinda dengan 2,3 juta kunjungan.
Keberadaan Samarinda dan Balikpapan sebagai daerah paling banyak dikunjungi di provinsi ini, tak lepas berkat posisinya sebagai gerbang provinsi ini. Mengingat pencatatan kunjungan diterapkan berdasar indikator kedatangan di pintu masuk bandara.
Selain berdasar kedatangan melalui bandara, pencatatan kunjungan dilakukan berdasar tingkat okupansi di hotel dan kunjungan objek wisata. “Maka pasti kunjungan wisatawan dari pintu gerbang provinsi sangat banyak. Kami di Kukar tak ada bandara. Hotel berbintang cuma empat. Tapi secara kualitas kunjungan Kukar lebih banyak,” sebut Witontro kepada intuisi.co.
Tahun ini, Kukar termasuk daerah yang begitu terdampak pandemi covid-19. Tingkat kunjungan ke kabupaten ini sempat menurun drastis. Objek-objek wisata sempat ditutup. Meskipun kini telah kembali beroperasi, kecuali yang dikelola pemerintah. “Objek wisata yang dikelola pemerintah sempat buka saat relaksasi. Tapi karena covid-19 di Kukar meningkat, kita tutup kembali. Namun yang dikelola rakyat atau swasta, tetap buka dengan mengikuti standar protokol kesehatan,” terangnya.
Momentum Dongkrak Kunjungan ke Kukar
Pembukaan objek wisata di tengah pandemi memang harus dilakukan dengan hati-hati. Pemkab Kukar pun memberi perhatian serius terhadap hal ini. Berbagai evaluasi dilewati. Dari pembatasan pengunjung mulai 50 persen kapasitas objek wisata, hingga kini diberlakukan 30 persen.
Pembatasan yang diberlakukan, sejauh ini berjalan efektif. Aktivitas bidang pariwisata tetap bisa beriringan langkah pencegahan penularan covid-19. Masyarakat pun tetap antusias. “Mungkin karena masyarakat selama ini merasa terkekang, setelah kembali dibuka, geliat kunjungan wisata, terutama di pesisir, mencapai tiga kali lipat dari kunjungan biasa. Bahkan dibandingkan masa-masa normal seperti sebelum pandemi,” bebernya.
Antusiasme publik mengunjungi tempat-tempat wisata di Kukar, menjadi momentum bagi Pemkab menyambut kebijakan pemerintah pusat. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada November-Desember ini, menggulirkan program reaktivasi kunjungan dari luar daerah. Sektor pariwisata Kukar, diyakini bakal kembali bergairah.
Hal ini terbukti dari momentum cuti bersama yang jatuh beberapa waktu lalu. Lima hari libur bersama, kunjungan membeludak. Terutama di daerah pantai seperti Samboja dan Panrita Lopi di Muara Badak. Dari luas pantai 0,8 hektare yang normalnya seribu kunjungan seminggu, meroket menjadi 3 ribu sepekan. “Itu sudah kita rasakan. Apalagi dengan libur 10 hari nanti, kita harus bersiap diri,” lanjutnya.
Witontro pun mengingatkan pentingnya pengelola tempat wisata di Kukar menegakkan disiplin protokol kesehatan. Pada masa pandemi, hal tersebut mesti jadi perhatian serius. Menjadi poin penting dalam meningkatkan quality tourism experience. Memberi pengalaman berkesan selama berkunjung dan menikmati destinasi wisata di Kukar.
“Sehingga meski pergerakan kunjungan tak terlalu meningkat, secara kualitas wisatawan bisa lebih banyak tinggal dan spending money di Kukar. Karena menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat ini yang terpenting bukan lagi kunjungan secara kuantitas. Namun berdasar kualitas,” imbuhnya.
100 Kunjungan dalam Sehari
Sementara itu, pengelola Pantai Panrita Lopi, Daeng Lompo, menyebut jika destinasi wisata di Kecamatan Muara Badak tersebut kembali dibuka sejak 15 Juni 2020, setelah beberapa waktu tutup karena pandemi covid-19. Belakangan, tingkat kunjungan benar-benar meroket. “Alhamdulillah, baik Sabtu atau Minggu, bahkan setiap hari selalu ada orang. Dalam sehari paling sedikit 100 orang,” sebut Daeng Lompo.
Selain pengunjung harian, pantai ini juga kerap didatangi wisatawan yang bermalam. Setidaknya dalam satu malam, ada saja 50 orang berkemah di pantai yang berjarak 90-100 kilometer dari Tenggarong tersebut. Keberadaannya yang masih asri, menjadi magnet bagi para wisatawan. Bukan hanya pengunjung lokal, tapi juga tamu dari berbagai daerah lainnya di sekitar Kukar. “Dalam sehari pada Sabtu dan Minggu, bisa sampai 800 orang yang datang,” pungkas Daeng Lompo.(*)
View this post on Instagram