Disdikbud Kaltim Siap Bentuk Satgas Antikekerasan di Sekolah

intuisi

6 Nov 2023 20:00 WITA

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan. (istimewa)

Samarinda, intuisi.co Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim meminta agar SMA/SMK membentuk Satgas Antikekerasan di sekolah. Diawali dengan pendirian di tingkat provinsi, diteruskan ke kabupaten dan kota, serta di satuan pendidikan.

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan, sudah ada sekolah yang ternyata telah membentuk satgas tersebut. Pihaknya juga baru saja mengurus aturan terkait siapa saja yang terlibat di dalam Satgas Penanganan Kekerasan di tingkat provinsi.

“Nanti satgas itu kami bagi dua. Kalo kami, kewenangannya ada di provinsi. Nanti ada penanggung jawab, kepala bidang, dan ada melibatkan Dinas Sosial (Dinsos), Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), dan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A),” ujar Kurniawan saat dihubungi intuisi.co pada Ahad, 5 November 2023.

Kurniawan berharap bahwa kolaborasi yang terjalin antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa berjalan baik dan lancar. Sehingga, tim satgas bisa melaksanakan tugasnya dengan maksimal dalam rangka menekan angka kekerasan di lingkungan pendidikan.

“Ada banyak faktor permasalahan yang menyebabkan timbulnya kekerasan di lingkungan sekolah. Salah satunya karena pendidikan karakter yang belum tumbuh kuat di dalam diri siswa,” terangnya lagi.

Dia menguraikan, salah satunya karena pendidikan karakter yang belum kuat di siswa. Misalnya melalui pendidikan agama dan budi pekerti. Ini kan sangat penting. Dukungan orangtua juga harus diperkuat. Sebab bicara soal pendidikan karakter, tak bisa serta-merta diserahkan seluruhnya kepada pihak sekolah. Harus melibatkan orangtua.

“Orangtua juga perlu memberikan dukungan. Orangtua itu menjadi contoh untuk anak-anaknya,” ujar dia.

Kurniawan mengatakan, jika orangtua memiliki karakter yang baik, maka hal tersebut juga akan diajarkan dan diteruskan kepada anak. Sehingga, kehadiran orangtua sangat krusial. “Sebab interaksi antara orangtua dan anak itu paling banyak terjadi di rumah,” tutup Kurniawan. (Disdikbud/Adv/Ina)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!

Iklan di sini!

Iklan di sini!