Diskes Kaltim Bantah Hoaks Nyamuk Rekayasa, Jelaskan Teknologi Wolbachia dari Jogja
Diskes Kaltim jelaskan nyamuk Wolbachia, teknologi dari Jogja untuk atasi DBD, bukan rekayasa luar negeri.
Samarinda, intuisi.co – Nyamuk yang diduga menjadi teknologi rekayasa dari luar negeri ternyata adalah nyamuk asli yang dimasukkan bakteri Wolbachia untuk mencegah penyebaran virus DBD. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Jaya Mualimin, yang menepis kabar hoaks yang beredar di media sosial.
“Nyamuknya bukan dari luar negeri, nyamuknya ada di laboratorium di Jogja. Kita memang belum bisa bikin laboratorium,” kata Jaya.
Wolbachia adalah bakteri alami yang hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi melalui telur. Bakteria ini tidak menginfeksi manusia atau vertebrata yang lain, dan tidak menyebabkan manusia atau hewan menjadi sakit.
Teknologi ini berawal dari Yogyakarta, dimana laboratorium di sana mengumpulkan telur-telur nyamuk dan dimasukkan bakteri Wolbachia. Setelah itu, telur tersebut dibawa ke Kaltim dan disebar untuk ditentaskan.
“Telurnya nanti ditentaskan di beberapa titik-titik, begitu netas menjadi nyamuk dewasa, nah nyamuk dewasa yang sudah ditempeli bakteri Wolbachia ini kawin dengan nyamuk liar. Istilahnya berinteraksi dengan nyamuk liar,” jelas Jaya.
Hasil dari interaksi tersebut adalah nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia yang dapat menghambat virus DBD. Virus DBD yang menempel di nyamuk akan bersaing dengan bakteri Wolbachia untuk mendapatkan makanan dalam tubuh nyamuk. Makin sedikit mendapatkan suplai makanan, makin sulit virus DBD berkembang biak.
Dengan demikian, nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia akan mengurangi kemampuan mereka sebagai penular demam berdarah. Selain itu, nyamuk jantan Wolbachia yang kawin dengan nyamuk betina akan menghasilkan telur yang tidak menetas, sehingga mengurangi populasi nyamuk.
Diskes Kaltim berharap masyarakat tidak mudah percaya informasi kebohongan atau hoaks berkaitan dengan kesehatan. Apabila ada info kesehatan yang tidak terjamin sumbernya, diperlukan melihat kebenarannya. (DiskesKaltim/Adv/Tya)