Disnakertrans Ungkap Alasan Angkatan Kerja di Kaltim Bertambah
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Kaltim. Total keseluruhan angkatan kerja pada 2023 sebanyak 1.950.860 orang
Samarinda, intuisi.co-Kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Yusniar Juliana mengungkapkan salah satu indikator yang mempengaruhi kenaikan jumlah angkatan kerja 2023 adalah sektor pertambangan dan penggalian. Sektor ini telah berhasil menyerap banyak Sumber Daya Manusia (SDM) Kaltim sebanyak 23.564 orang.
Meskipun terjadi kenaikan di sektor ini, namun terjadi penurunan pada sektor industri pengolahan. Tercatat ada penurunan sebanyak 7.047 orang penduduk. Dengan angka tersebut, secara keseluruhan sektor industri pengolahan yang paling besar mengalami kemunduran dalam hal penyerapan SDM.
“Sektor yang mengalami penurunan penduduk bekerja terbesar yaitu Industri Pengolahan (7.047 orang),” ungkap Yusniar.
Dilihat dari segi status pekerjaan, penduduk yang bekerja di sektor formal sebanyak 55.33 persen, mencapai 1.022.137 orang. Sementara, penduduk yang bekerja di sektor informal sebesar 44,67 persen, dengan total 825.158 orang. Adapun persentase setengah pengangguran mengalami penurunan sebesar 1.37 persen.
“Pekerja paruh waktu turun sebesar 2.59 persen, bila dibandingkan dengan Agustus 2022,” sebutnya.
Kabar baiknya, lanjut dia, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kaltim pada Agustus 2023 mencapai 65,57 persen, naik 0,84 persen poin dibanding Agustus 2022. Lebih lanjut, TPAK laki-laki tercatat sebesar 82,82 persen, unggul dari TPAK perempuan yang hanya mencapai 46,86 persen.
Sebagai indikator pengukur tenaga kerja yang belum terserap oleh pasar kerja, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menjadi fokus perhatian pemerintah. Pada Agustus 2023, ada sebesar 5.31 persen dalam TPT.
“Terjadi penurunan sebesar 0.41 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya lagi.
Yusniar menyampaikan bahwa dengan berdasarkan persentase tersebut jika ada 100 orang angkatan kerja, maka terdapat 5-6 orang yang masih pengangguran. Sementara itu, apabila TPT dipisahkan berdasarkan jenis kelamin penduduk.
“TPT laki-laki mencapai 4.79 persen pada Agustus 2023. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan TPT perempuan yang mencapai 6.31 persen,” katanya mendetailkan.
Sedangkan pada kategori pendidikan, TPT tertinggi terdapat pada tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan persentase sebesar 7.19 persen. Untuk TPT terendah kategori pendidikan ada pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah, yakni besar 3.31 persen. Melalui hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Provinsi Kalimantan Timur, menunjukan pencapaian besar pemerintah dalam meningkatkan daya serap perusahaan terhadap SDM sekitar.
“Meskipun sektor industri pengolahan mengalami penurunan, namun peningkatan signifikan pada sektor pertambangan dan penggalian,” pungkasnya. (Disnakertrans/Adv/Ina)