Disperindag Terjunkan Tim Atasi Harga Sembako Jelang Ramadan
Menjelang Ramadan di Kutai Kartanegara, harga bahan pokok atau sembako di pasar bakal masuk dalam pantauan demi antisipasi kenaikan.
Tenggarong, intuisi.co–Tak terasa warga Kutai Kartanegara (Kukar) bakal kembali bertemu dengan Ramadan. Bulan suci ini memang selalu dinanti umat muslim, kendati demikian jelang perayaaan harga bahan pokok juga akan menanjak naik.
Karenanya, stabilitas harga dan stok sembako di sejumlah pasar Kukar bakal terus diawasi. Demi antisipasi kenaikan harga Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara telah menurunkan tim untuk pemantauan. Kelompok ini disebar untuk memonitor perkembangan harga dan stok pangan riil di lapangan.
“Perkembangan harga, termasuk ketersediaan sembako terus kami monitor secara intens,” ujar Sekretaris Disperindag Kutai Kartanegara, Sayid Fathullah kepada kontributor intuisi.co pada Senin, 20 Maret 2023.
Kondisi ini merupakan situasi yang kerapa dihadapi oleh para warga mendekati bulan puasa. Harga bahan kebutuhan pokok seperti tepung, minyak, gula, telur maupun beras diprediksi bakal menanjak naik.
Namun, Fathullah melanjutkan, kenaikan nilai tersebut bersifat sementara. Ia pun memastikan ketersediaan barang kebutuhan masih aman, termasuk daya beli masyarakat di Kutai Kartanegara.
“Belum ada keluhan yang signifikan terhadap ketiadaan bahan pokok penting. Pantauan kami di setiap kecamatan, tidak ada yang melonjak drastis atau barangnya kosong,” ungkapnya.
Fathull menerangkan, kenaikan barang kebutuhan pokok di Kutai Kartanegara dipengaruhi dua faktor, yakni masa panen dan cuaca ekstrem.
Dari pantauan di lapangan, kenaikan harga sembako terjadi pada komoditas cabai rawit yang mencapai Rp75 ribu per kilogram, dari harga sebelumnya di kisaran Rp60 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang, Nasimah (55), mengungkapkan, kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi sejak dua pekan ini. Sementara, untuk harga cabai merah keriting saat ini mencapai Rp60 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp50 ribu.
“Memang harga-harga sembako sudah mulai naik sejak dua minggu lalu,” terangnya.
Jelang Ramadan Harga Cenderung Menanjak
Kendati begitu, dia mengaku tak mengetahui secara pasti alasan kenaikan sejumlah harga bahan pokok tersebut. Akibat dari kenaikan harga tersebut, omzet yang diperolehnya menurun. Pembeli juga mengurangi daftar belanja karena mahalnya harga bahan. Termasuk warga yang memiliki warung yang menjual menu makanan pedas.
“Banyak barang dagangan yang tidak terjual, hingga busuk. Banyak pembeli yang mengeluh kenapa harganya naik,” ucapnya.
Selain cabai, beras saat ini juga mengalami kenaikan harga. Nasimah menyebutkan harga beras naik seribu rupiah per kilogramnya.
Hal senada diungkapkan pedagang sayur, Rustiyah (60). Ia mengeluhkan soal harga beberapa bahan pokok yang dinilai mahal. Dia menyebutkan, harga kentang saja saat ini menyentuh Rp18 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp15 ribu. Kemudian sayur jipang saat ini di harga Rp8 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya Rp5 ribu.
“Kentang naik, bayam naik, semuanya mahal,” keluhnya.
Kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan membuat para pedagang khawatir. Mereka berharap agar pemerintah terus memberikan perhatian lebih terhadap kenaikan harga komoditas di pasaran.
“Harapannya, ya, ada kebijakan, supaya tidak terus naik,” pungkasnya. (*)