HeadlineSorotan

Ditutup Sementara, 97 Petugas Medis Puskesmas Long Ikis dan Long Kali Positif Rapid Test

Hasil positif rapid test petugas medis di Puskesmas Long Ikis dan Long Kali, membuat pelayanan kepada masyarakat ditutup sementara waktu.

Tana Paser, intuisi.co – Bukan main jumlah tenaga kesehatan yang mesti diisolasi karena hasil positif rapid test. Di Puskesmas Long Ikis, 67 didapati reaktif dari semula diberitakan hanya 34. Sedangkan Puskesmas Long Kali yang juga ditutup sementara, 30 petugasnya juga positif rapid test.

Disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Paser, Amir Faisol, ada 85 petugas medis Puskesmas Long Ikis diikutkan rapid test beberapa waktu lalu. Dan hasilnya, 67 dinyatakan positif. Tersisa 18 orang yang negatif. Petugas yang positif semula diisolasi di puskesmas tersebut. Belakangan, mengemuka rencana untuk isolasi dilakukan di tempat khusus, menghindari penyebaran virus yang lebih luas apabila benar positif covid-19.

Oleh Dinas Kesehatan Paser, rapid test juga dilakukan terhadap para petugas Puskesmas Long Ikis. Dan hasilnya, dari 52 yang rapid test, hanya 22 yang nonreaktif. Dengan demikian, 30 sisanya kembali didapati positif.

Atas hasil tes tersebut, baik Puskesmas Long Ikis dan Puskesmas Long Kali, sama-sama ditutup untuk sementara. “Secepatnya kami akan koordinasi. Semoga Puskesmas Long Kali dan Long Ikis bisa dibuka dengan pelayanan terbatas. Karena ini juga menyangkut ketersediaan petugas,” sebut Amir Faisol dalam rilisnya pada Sabtu siang, 2 Mei 2020.

Para petugas medis dengan rapid test positif, seluruhnya dipastikan dalam kondisi stabil. Sebagian bakal diisolasi di tempat khusus. Sebagian lagi bakal menjalankan isolasi mandiri secara ketat. Penyemprotan disinfektan pun diagendakan di Puskesmas Long Kali pada 2 Mei 2020 ini. Diharapkan kembali beroperasi pada Senin, 4 Mei 2020, dengan pelayanan terbatas.

Belum Tentu Covid-19

Amir meminta publik tak perlu panik dengan hasil ini. Petugas medis memang rentan mendapat hasil positif rapid test. Mengingat keberadaannya sebagai garda terdepan dalam menghadapi wabah penyakit. Kendati demikian, positif rapid test ditegaskan bukan berarti terinfeksi virus corona.

“Rapid test hanya screening yang menunjukkan adanya kandungan antibodi dalam diri seseorang. Karena kekebalan tubuh itu terbentuk bila mana ada bibit penyakit, entah itu virus, bakteri, atau kuman dalam tubuh. Sehingga ini menjadi screening untuk dilanjutkan dalam pemeriksaan yang lebih akurat lagi,” pungkas Amir. (*)

 

View this post on Instagram

 

Tak kenal maka tak sayang. Maka biarkan perkenalan ini mendahului kisah kasih kami dan Anda untuk tahun-tahun yang akan datang. Intuisi adalah media dalam jaringan yang berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur. Menayangkan berita seputar Kaltim dan dunia sejak 3 Februari 2020. Menyuguhkan informasi yang dikemas secara mendalam, deskriptif, dan akurat. Diperkuat sumber daya manusia berkompeten dan pengalaman di bidangnya. Memastikan setiap produk diluncurkan memenuhi ketentuan sebagaimana nilai-nilai dalam kode etik jurnalistik. Kenali juga kami lebih dalam dengan mengikuti akun media sosial kami seperti @intuisimedia di Instagram, @intuisimedia di Twitter, serta intuisi.co di Facebook. #kaltim #kalimantantimur #intuisi #intuisimedia

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia) on

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.