DPRD PPU Soroti Pompanisasi Bendung Talake, Desak Benahi Infrasturuktur Irigasi

intuisi

12 Nov 2024 14:40 WITA

Anggota DPRD PPU, Nanang Ali

Penajam, intuisi.co- Program pompanisasi untuk mengalirkan air dari Bendung Talake ke lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menuai kritik dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Nanang Ali. 

Ia menilai bahwa program tersebut, yang diharapkan bisa mengatasi masalah kekurangan air untuk pertanian, justru menjadi mubazir karena pipa yang digunakan tidak sesuai dengan kemampuan aliran air yang dibutuhkan. 

Kritikan ini disampaikan Nanang sebagai bagian dari upayanya untuk mendorong pemanfaatan sumber daya air yang lebih efektif dan efisien, yang dapat menguntungkan sektor pertanian di daerah tersebut.

“Dari pada melalui pompanisasi Bendung Talake yang dulunya sempat digarap. Sebenarnya mubazir juga itu karena kemampuan pipanya tidak diukur pada waktu itu,” kata Nanang, mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidaksesuaian antara infrastruktur yang ada dengan kebutuhan nyata di lapangan. 

Menurutnya, pompanisasi yang dilakukan tidak akan membawa dampak yang maksimal jika tidak disertai dengan pembenahan infrastruktur, khususnya pada sistem irigasi yang ada. Nanang berpendapat bahwa pendekatan ini hanya akan menghabiskan anggaran tanpa memberikan hasil yang optimal bagi pertanian PPU.

Nanang menjelaskan bahwa masalah utama yang terjadi adalah tidak terukurnya kemampuan pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air dari Bendung Talake. Pipa-pipa tersebut, menurutnya, tidak dirancang untuk menampung volume air yang besar, yang dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian dalam jumlah luas. 

Oleh karena itu, meskipun program pompanisasi ini sudah diterapkan, ia merasa bahwa efektivitasnya sangat terbatas. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Nanang, mengingat sektor pertanian di PPU sangat bergantung pada ketersediaan air yang cukup untuk pertanian.

Sebagai solusi, Nanang menyarankan agar dilakukan pembenahan terhadap sistem irigasi yang sudah ada sebelum pompanisasi digunakan secara maksimal. 

“Alangkah bagusnya, cadangan air itu melalui irigasi yang ada itu. Itu kan perlu pembenahan dulu baru bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.(adv)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!