HeadlineSorotan

Dua Hari Beruntun Pecah Rekor, 512 Kasus Covid-19 Dalam Sehari di Kaltim

Rekor 479 kasus dalam sehari hanya bertahan sehari sebagai konfirmasi harian tertinggi di Kaltim. Jumat, 8 Januari 2021, ledakan kasus terjadi lebih hebat. 

Samarinda, intuisi.co – Tren kasus covid-19 di Kaltim kian memburuk. Dua hari berturut-turut konfirmasi positif harian mencatatkan rekor tertinggi di Kaltim. Setelah 479 kasus sehari sebelumnya, padahal hari ini tembus 512 kasus.

Jumat, 8 Januari 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengumumkan tambahan 512 kasus positif virus corona di Bumi Etam. Dengan perincian Berau 42 kasus, Kutai Barat 81 kasus, Kutai Kartanegara 32 kasus, Kutai Timur 39 kasus, dan Mahakam Ulu 1 kasus. Selain itu Paser 8 kasus, Penajam Paser Utara 2 kasus, Balikpapan 135 kasus, Bontang 74 kasus, dan Samarinda 98 kasus.

Sedangkan penambahan pasien sembuh dilaporkan bertambah 255 kasus. Terdiri dari Berau 57 kasus, Kutai Barat 41 kasus, Kutai Kartanegara 27 kasus, dan Kutai Timur 27 kasus. Diikuti Penajam Paser Utara 10 kasus, Balikpapan 98 kasus, Bontang 13 kasus, dan Samarinda 9 kasus.

Ada pun penambahan pasien meninggal dunia dilaporkan bertambah sebanyak 8 kasus. Berasal dari Kutai Barat 1 kasus, Kutai Timur 1 kasus, dan Balikpapan 6 kasus.

Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus positif virus corona di Kaltim telah mencapai 29.724 orang atau 798,7 kasus per 100 ribu penduduk dan 17,5 persen positif rate dari kasus diperiksa. Dengan total pasien sembuh 24.507 kasus atau 82,4 persen dari total kasus positif. Dan 797 kasus meninggal dunia alias 2,7 persen. Menyisakan 4420 kasus positif berstatus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.

“Alarm covid-19 berbunyi semakin kencang. Pertanda kita harus lebih berhati-hati,” sebut Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Yudha Pranoto, Jumat, 8 Januari 2021.

Dengan peningkatan kasus yang kian tajam, Yudha meneruskan pesan yang selalu disampaikan Gubernur Kaltim H Isran Noor bahwa masalah covid-19 adalah tanggung jawab bersama. Semua elemen bangsa harus bergandeng tangan, bersatu-padu mengatasi pandemi yang tak kunjung mereda ini. Semua melakukan upaya terbaik dengan kapasitas masing-masing.

“Dan penerapan protokol kesehatan yang ketat harus jadi budaya baru. Bukan karena keterpaksaan, tapi demi kebaikan bersama,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.