HeadlinePemkab KukarSorotan

Enam Perusahaan Kerja Sama dengan Kukar di Sektor Pertanian Jagung

Kutai Kartanegara (Kukar) memang punya segudang potensi di sektor pertanian. Sejumlah perusahaan pun melirik peluang ini dengan jalinan kerja sama. 

Tenggarong, intuisi.co-Enam perusahaan menjalin kerja sama dengan Pemkab Kukar dalam urusan sektor pertanian. Keenam korporasi tersebut adalah PT Indoditas Duta Raya, PT Restu Agropro Jayamas, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Kayaku, PT Asuransi Central Asia dan PT Bank Pembangunan Daerah Kaltimtara. Maklum saja, kabupaten ini memang punya segudang potensi dalam sektor tersebut.

Data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menyebut ada tiga daerah di Kaltim yang benar-benar mampu menghasilkan pangan dengan jumlah besar. Urutan pertama ada Kukar dengan 119.318,9 ton, kedua Penajam Paser Utara (PPU) 46.497,8 ton dan ketiga Paser 44.909,1 ton. Produksi pangan tersebut memang didukung oleh luas lahan yang mumpuni. Kukar masih terluas dengan 20,424 hektare. Kedua dari Paser 11,306 ha kemudian disusul PPU, luasannya 10,994 ha. Dengan statistik itu, rencana ketahanan pangan atau food estate pun dalam genggaman. Nah, rupanya selain padi, belakangan Kukar melirik sektor lain, yaitu jagung hibrida.

“Potensi jagung hibrida di Kukar begitu besar. Mulai dari lahan hingga kesuburan tanah,” ucap Edi Damansyah, Bupati Kukar dalam sambutannya dalam Ruang Serbaguna kantor bupati Kukar pada Selasa siang, 17 Agustus 2021.

Politisi PDI Perjuangan ini pun memisalkan, saking suburnya tanah di Kukar, bibit jagung hibrida bisa tumbuh di mana saja. Tak hanya itu dalam dua tahun terakhir, daerah ini juga sedang gencar-gencarnya menanam jagung hibrida. Sayangnya, niat tersebut belum maksimal dengan ragam keterbatasan. Baik dari segi modal maupun pembeli. Itu sebab kerja sama dengan pihak ketiga diperlukan. Dengan demikian dukungan bisa didapatkan.

“Program revolusi jagung di Kukar ini masih di bawah 3 ribu hektare. Tapi kami yakin ke depannya bisa berkembang dengan adanya bantuan dari para stakeholder,” tegasnya.

Kerja Sama Bidang Pertanian

Jalinan kerja sama dalam bidang pertanian ini pun tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU, antara enam perusahaan dengan Kabupaten Kukar. Dengan sepakat tersebut, Edi menyakini para petani tak perlu khawatir lagi mengenai urusan bibit, modal hingga pembeli. Pasalnya, semua sudah tersedia. Para petani hanya bertugas menanam dan merawat lantas menghasilkan jagung hibrida dengan kualitas wahid. Hasilnya dalam beberapa tahun ke depan, kesejahteraan para petani bisa diraih. Tak hanya itu, lapangan pekerja juga terbuka. Ujungnya kemiskinan bisa dipangkas. Perlu diingat, 34 persen warga Kukar adalah petani.

“Untuk mencapai tujuan memang tak bisa sendiri. Harus ada sinergi dengan pihak lain biar optimal. Syukurnya, para stakeholder ini ada yang tertarik kerja sama dengan Kukar. Kerja sama ini akan kami dorong terus, hingga berkembang ke sektor lain,” harapnya.

Terpisah, Direktur Utama PT Indoditas Duta Raya, Firly Firdauzi menyebut hal senada. Kukar ini memiliki lahan yang sangat luas dan sumber daya manusianya tersedia. Dengan adanya potensi tersebut, maka kerja sama memungkinkan bisa terjadi. Di mana ada permintaan pasar, maka di situ ada pasokan. Dengan adanya kerja sama tersebut, maka suplai jagung hibrida tak hanya berasal dari Jawa saja, Kaltim pun juga memiliki kesempatan senada. Dirinya pun yakin kerja sama antara Pemkab Kukar bisa berbuah manis, sebab selama ini petani jagung gamang dengan calon pembeli.

“Yakin saya (sukses), selama ini petani menanam tanpa kepastian (siapa pembelinya). Jika semua sudah disiapkan lantas menghasilkan, maka petani akan tanam terus,” tuturnya.

Infografis Revolusi Jagung Kukar. (lambertus simamora/intuisi.co)

Tingkatkan Taraf Hidup Petani

Program kerja sama ini pun diberi nama Agroditas. Tujuan dari kebijakan tersebut tak lain demi meningkatkan taraf hidup para petani. Tak hanya itu, lewat program ini petani akan diberikan stimulus berupa bibit, pupuk dan pestisida (zat pembunuh hama). Setiap kelompok petani hanya mendapat program bantuan sekali di tiap lokasi. Firli Firdauzi merupakan salah satu inisiator dari rencana tersebut. Dirinya pun meyakini jika program tersebut berjalan tiga tahun dengan cakupan lahan 7.600 hektare, maka dalam periode tersebut Kukar bisa mendapatkan perputaran uang senilai Rp1,5 triliun.

“Enggak hanya itu, rencana ini bakal berkaitan dengan wacana ketahanan pangan (food estate) dari pemerintah,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun juga menuturkan hal serupa. Potensi pertanian di Kukar memang tak bisa disangkal. Sejumlah data pendukung sudah tersedia. Mulai dari luas lahan hingga sumber daya manusianya. Hanya saja para petani ini memang perlu dukungan. Dengan adanya kerja sama dari enam korporasi tersebut maka hal tersebut bisa diraih. Jalinan ini juga tak lepas dari peran Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim, Safaruddin. Koneksi tersebut memang bisa terangkai lantaran programnya masih senapas dengan PDI Perjuangan, yakni membela kaum marhaen alias petani.

“Saya lebih optimistis dengan program ini. Alasannya lahan sudah disediakan dan petani juga sudah terlatih. Kendala biasanya pupuk, tapi semua sudah tercover dengan kerja sama perusahaan tersebut. Penjualan juga demikian, sudah ada yang bakal menampung. Dan ini jauh lebih efektif,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.