Tenggarong, intuisi.co- Ramadan 2025 di Desa Kota Bangun Ulu terasa lebih hidup dan penuh warna. Jika biasanya malam-malam diisi dengan tradisi begerakkan sahur, kini sorotan tertuju pada langkah penuh gaya anak-anak muda yang tampil dalam Fashion Street Busana Muslim Ramadan.
Kegiatan ini digelar di Pelataran Kota Bangun Bersinar, sebuah ruang publik baru hasil revitalisasi kawasan bekas pelabuhan dan terminal. “Perubahan konsep ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, lomba sahur keliling mulai kehilangan peminat, terutama di kalangan remaja,” sebut Khairul Umam, Kepala Desa Kota Bangun Ulu.
Pemerintah desa memanfaatkan momentum Ramadan untuk memperkenalkan destinasi wisata baru sambil menggugah kreativitas warganya, khususnya generasi muda.
“Lomba begerakkan sahur sudah mulai kehilangan peminat, terutama di kalangan anak muda. Musik tradisional yang mengiringi sahur mulai kalah pamor dengan tren musik modern yang tidak selalu cocok dengan suasana Ramadan. Maka kami alihkan energinya ke kegiatan yang lebih positif dan membangun,” ujar Khairul, Selasa (25/5/2025).
Fashion Street ini menjadi ruang baru bagi anak muda mengekspresikan identitas mereka melalui busana muslim. Peserta memperagakan busana yang tak hanya modis, tapi juga mencerminkan nilai kesopanan dan budaya Islami.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, kegiatan ini juga menyisipkan pesan edukatif tentang estetika berbusana yang sesuai dengan nilai agama dan budaya lokal. Warga yang hadir terlihat antusias menyaksikan kreativitas para peserta di atas pelataran yang kini tampil modern dan nyaman.
Transformasi kawasan Pelataran Kota Bangun Bersinar menjadi latar utama kegiatan ini. Dulu terbengkalai, kini tempat ini disulap menjadi ruang serbaguna dari hiburan, olahraga, sampai tempat bersantai warga. Pemdes berharap tempat ini bisa menjadi magnet baru untuk pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami ingin membangun ikon baru Kota Bangun Ulu. Pelataran ini bukan hanya tempat bersantai, tapi juga jadi pusat kegiatan warga, khususnya generasi muda. Sekaligus menjadi magnet untuk UMKM agar bisa tumbuh,” jelas Khairul.
Dukungan terhadap UMKM juga terlihat dalam acara ini. Sejumlah stan kuliner khas Ramadan dan produk fesyen lokal turut hadir, memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil untuk mempromosikan produknya.
“Ramadan ini bukan hanya tentang ibadah secara spiritual, tapi juga bisa jadi momentum membangun ekonomi dan karakter masyarakat. Anak muda kita fasilitasi agar tidak sekadar nongkrong tanpa arah, tetapi punya ruang untuk tampil dan berkembang,” lanjutnya.
Respon positif datang dari warga. Siti Rohani, orang tua salah satu peserta, mengaku senang anaknya bisa ikut ambil bagian.
“Anak saya semangat sekali ikut lomba. Biasanya malam-malam cuma main HP, sekarang dia latihan jalan di pelataran sambil belajar tampil percaya diri,” tuturnya sambil tersenyum.
Pemdes Kota Bangun Ulu berharap agar Fashion Street Ramadan bisa menjadi agenda tahunan yang dinantikan warga, sekaligus menjadi langkah awal untuk mengenalkan Pelataran Kota Bangun Bersinar sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan hulu Kukar. (adv/ara)