Tenggarong, intuisi.co- Suasana Ramadan semakin meriah dengan digelarnya Festival Kreatif Pemuda Ramadan (FKPR) 2 di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Acara ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk menampilkan bakat serta mempererat kebersamaan dalam nuansa bulan suci.
Bertempat di area parkir Pendopo Odah Etam, festival ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, yang menandai peresmian dengan pemukulan gendang hadrah pada Kamis (13/3/2025) malam.
“Festival ini merupakan sarana yang sangat baik untuk menyalurkan potensi dan kreativitas pemuda. Selain itu, juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dalam suasana penuh rahmat di bulan Ramadan,” ujar Sunggono.
Tahun ini, FKPR 2 diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari 20 kecamatan yang berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, mulai dari lomba adzan, musik religi, hingga videografi Islami. Tidak hanya itu, kreativitas anak muda juga diuji dalam kategori seperti fashion show Muslimah, kaligrafi Al-Qur’an, menyedu kopi bagi barista muda, serta lomba membangunkan sahur dengan konsep unik.
Yang membedakan FKPR dengan festival lainnya adalah keterlibatan pemuda bukan hanya sebagai peserta, tetapi juga dalam kepanitiaan dan dewan juri. Berbagai komunitas lokal, seperti Komunitas Kaligrafi, Seniman dan Filmmaker Kukar, hingga wirausaha muda turut andil dalam kesuksesan acara ini.
Dalam kesempatan yang sama, Sunggono menekankan pentingnya literasi digital di kalangan generasi muda, terutama dalam menyaring informasi di era media sosial.
“Pemuda harus bijak dalam memilah informasi, terutama yang berkaitan dengan ajaran agama. Pendidikan literasi digital berbasis nilai keagamaan bisa menjadi solusi, agar tidak mudah terpapar informasi yang menyesatkan,” tegasnya.
Festival ini juga menggandeng warga binaan Lapas Kelas II Tenggarong dalam beberapa kegiatan, menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan inklusivitas menjadi bagian penting dari FKPR.
Sebagai agenda tahunan yang didukung langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, FKPR diharapkan terus berkembang menjadi ruang ekspresi kreatif yang lebih luas bagi pemuda. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Ramadan tak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga ajang pengembangan diri dan persaudaraan. (adv/ara)



