Tenggarong, intuisi.co-Deru semangat budaya dan keindahan tradisi Suku Dayak menggetarkan malam pembukaan. Dari pukulan gimar hingga parade pakaian adat, seluruh perayaan di Stadion Rondong Demang ini menggugah kebanggaan pada warisan leluhur dan menarik perhatian masyarakat yang berbondong-bondong hadir.
Acara ini semakin meriah dengan hadirnya Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kukar, Ahyani Fadianur Diani, yang resmi membuka festival tersebut. Turut hadir dalam acara pembukaan festival, tokoh-tokoh penting, seperti Pembina Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) Provinsi Kaltim, Zainal Abidin, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kukar, Safliansyah, serta Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Zikri Umulda.
Acara ini merupakan puncak dari perayaan megah yang merayakan kekayaan seni dan budaya suku Dayak yang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, Ahyani mengungkapkan rasa bangga dan bahagia atas terselenggaranya festival ini, yang bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat kebersamaan serta menjaga kelestarian budaya.
“Festival ini lebih dari sekadar acara, ini adalah perayaan hidup atas kekayaan budaya kita yang mencerminkan cinta, rasa hormat, dan semangat kita untuk terus berkreasi dan bangkit bersama,” ujar Ahyani, menyambut hangat antusiasme masyarakat yang memadati lokasi acara.
Ahyani juga mengingatkan bahwa seni dan budaya Suku Dayak bukan hanya merupakan warisan dari para leluhur, melainkan juga sebuah tanggung jawab bersama untuk terus dilestarikan dan dikembangkan di setiap zaman.
“Keindahan seni dan budaya Dayak ini adalah fondasi yang memperkuat jati diri bangsa di tengah keberagaman, mencerminkan semboyan Bhineka Tunggal Ika,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada para seniman yang telah menjaga tradisi budaya Dayak dengan sentuhan kreativitas modern. Menurutnya, seni dan budaya adalah kekuatan yang tak hanya mempererat ikatan antarwarga, tetapi juga memberikan identitas kuat bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Festival Seni dan Budaya Dayak Kalimantan Timur 2024 ini bukan hanya diharapkan menjadi ajang untuk merayakan keindahan budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan sektor pariwisata serta membangun ekonomi kreatif di Kalimantan Timur.
“Kami berharap festival ini mampu menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dan menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi kreatif yang berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Ahyani.
Bahkan, ia berharap agar festival ini tidak hanya menjadi perayaan seni tahunan, tetapi juga dapat memperkenalkan budaya Dayak ke dunia internasional, menjadikannya daya tarik wisata yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kalimantan Timur.
Ketua Panitia Festival sekaligus Ketua Persekutuan Dayak Kukar, Hj. Maria Ester, menegaskan makna penting dari festival ini sebagai upaya untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya Dayak dan memperkenalkannya kepada generasi muda.
“Melalui festival ini, kami ingin menggali, melestarikan, dan memperkenalkan kekayaan budaya Dayak kepada generasi mendatang. Setiap tarian, lagu, dan karya seni mencerminkan kearifan lokal yang patut dibanggakan,” kata Maria dengan penuh semangat.
Maria juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan festival ini, sehingga acara dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Festival Seni dan Budaya Dayak Kalimantan Timur 2024 tidak hanya berhenti pada acara pembukaan. Festival ini akan terus berlangsung hingga 16 November 2024, dengan berbagai rangkaian acara yang menghibur sekaligus mendidik.
Pengunjung akan dimanjakan dengan pameran seni dan kerajinan, parade pakaian adat Dayak, pertunjukan musik dan tari, serta olahraga tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya suku Dayak.
Tidak hanya itu, festival ini juga menghadirkan kuliner khas Dayak yang dapat dinikmati pengunjung, serta bazar yang menjual produk-produk unggulan dari masyarakat lokal. Rangkaian acara ini diharapkan mampu memberikan gambaran lengkap tentang kehidupan masyarakat Dayak, mulai dari tradisi, seni, hingga kehidupan sehari-hari. (adv)