EkonomiHeadline

Geliat UMKM Kaltim Menaklukkan Pasar Internasional dan Domestik

UMKM Kaltim mencatatkan performa membanggakan sepanjang tahun lalu meski dilanda pandemi covid-19 yang membatasi ruang gerak perekonomian.

Samarinda, intuisi.co – Pandemi virus corona memang membatasi ruang gerak ekonomi sepanjang tahun lalu. Namun bukan berarti mematikan industri usaha, mikro, kecil dan menengah atau UMKM. Di Kaltim, sektor ini berhasil meraup Rp428,2 miliar yang berpotensi terulang tahun ini.

“Ya, kami optimistis lah untuk memfasilitasi mereka (UMKM),” sebut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim, Yadi Robyan Noor, dikonfirmasi Jumat, 21 Mei 2021.

Berdasar data Disperindagkop UMKM Kaltim, provinsi ini memiliki 307.343 UMKM aktif yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Terdiri dari 297.207 usaha mikro, 9.440 usaha kecil dan 696 usaha menengah dengan jenis usaha beragam.

Dari jumlah tersebut, terbanyak bergerak di sektor kuliner sebanyak 83.996 unit. Diikuti perdagangan 169.142 unit, jasa 28.711 unit, industri pengolahan 13.921 unit, dan industri kerajinan 1.573 unit.

Tercatat 1,5 juta tenaga kerja terserap dari sektor informal tersebut. Dan selama pandemi covid-19 melanda, Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) mencatat ada 15 UKM dari Kaltim yang sukses menembus pasar internasional.

“Tahun ini sudah ada 21, mudahan bisa bertambah terus sehingga target 100 pelaku UMKM merealisasikan ekspor bisa tercapai pada 2023 mendatang,” sebutnya.

Performa UMKM Kaltim di Pasar Internasional dan Domestik

Tahun lalu, ratusan miliar rupiah nilai ekspor dari UMKM Kaltim bersumber dari ragam komoditas. Seperti olahan kayu, minyak jelantah, hingga asam lemak bebas. Olahan kayu diminati Singapura, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, Jerman, Italia, Belanda, Islandia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.

Sedangkan lidi nipah dan sawit digemari India. Khusus minyak jelantah dikirim ke Belanda dan Malaysia. Ada juga komoditas udang yang dikirim ke Jepang, Inggris dan Taiwan. Rumput laut ke Korea Selatan. Merica diekspor ke Singapura, Amerika, Afrika Selatan dan Islandia.

UMKM Kaltim juga sukses mengekspor barang-barang dari industri kreatif mencapai Rp7,6 miliar. Kesuksesan tersebut tak lepas dari konsistensi para pelaku UMKM menjaga kualitas produk. “Barang yang diekspor pastilah produk-produk berkualitas. Standarnya juga dijaga dengan ketat,” sebutnya.

Di level domestik, 18 UMKM di bawah naungan Disperindagkop UMKM Kaltim juga sukses bertransaksi dengan nilai penjualan mencapai Rp11,4 miliar. Produk yang dikirim dari Kaltim berupa rumput laut, sarang burung walet, nanas, madu hitam, madu kelulut, aksesori manik-manik, batu, sarung samarinda, masker, dan anyaman manik. Ada pula anyaman rotan, ulap doyo, amplang, pisang, kopi, lada, buah naga, dan mandau.

Ragam komoditas tersebut dikirim ke Sulawesi Selatan, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua, Kalimantan Selatan, Aceh, Kalimantan Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Tenggara. “Jadi, ekspornya sukses, perdagangan domestiknya juga sukses,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.