
Samarinda, intuisi.co – Enam kabupaten di Kaltim resmi menyandang label transmisi lokal. Sebelumnya gelar tersebut lebih dulu disandang Balikpapan. Keenam kabupaten tersebut adalah Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Berau.
Dengan demikian, sudah tujuh daerah di Kaltim terjadi transmisi lokal. Menyisakan Mahakam Ulu, Bontang, dan Samarinda. “Makanya kami minta warga waspada,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, dikonfirmasi Kamis, 7 Mei 2020.
Dari analisis tim gugus tugas, salah satu penyebab kasus transmisi lokal meningkat ialah orang tanpa gejala (OTG). Kasus kategori ini memang sulit dilacak lantaran tak menunjukkan gejala virus corona. Umumnya, tanda-tanda dari covid-19 adalah batuk, demam, pilek, hingga sesak napas, seperti dialami kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
“Mereka ini berpotensi menularkan kemudian jadi transmisi lokal. Sebab masih beraktivitas seperti orang sehat,” imbuhnya.
Dari 182 kasus covid-19 di Kaltim, ada 22 kasus pasien kategori OTG. Itu artinya, 10 persen pasien covid-19 di Kaltim merupakan kasus yang ditemukan tanpa gejala. Karenanya, Andi tak henti-henti meminta warga di Kaltim selalu awas. Di rumah saja, pakai masker saat berada di luar. Jaga kesehatan, rajin cuci tangan, dan hindari kerumunan.
“Tapi ada saja yang tak patuh anjuran. Seharusnya, kalau sudah ODP atau PDP ringan, harus isolasi mandiri di rumah,” tuturnya.
Waspada dan Jujur
Selain selalu waspada dengan menjaga diri, warga harus jujur dengan petugas medis. Jika punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit virus corona, lebih-lebih kawasan episentrum penyebaran covid-19, langsung melapor ke gugus tugas.
“Tim gugus tugas juga terbatas, kerja sama dari masyarakat sangat dibutuhkan. Mari jaga diri dan sesama,” pungkasnya. (*)