Pemkab Kutim

Harga PCR Kian Terjangkau, Faskes di Kutim Wajib Ikut Aturan Pusat

Harga tes usap Polymerase Chain Relation (PCR) kian terjangkau. Beleid dari pemerintah itu pun berlaku hingga ke daerah termasuk Kutai Timur.

Sangatta, intuisi.co–Harga PCR di berbagai daerah sudah mengalami penurunan seiring kebijakan dari pemerintah pusat. Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim pun meminta fasilitas kesehatan atau faskes dapat menyesuaikan harga teranyar tersebut. Dengan demikian Satgas semakin mudah memperluas pelacakan kasus Covid-19.

Sebagai informasi, kebijakan penurunan harga tes usap tersebut sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan No 02.02/01/3843/2021 tentang Tarif Tertinggi PCR. Harga tes usap khusus Jawa dan Bali Rp275 ribu, sedangkan Kalimantan Rp300 ribu. PCR sendiri sangat dibutuhkan warga karena jadi syarat dalam perjalanan antardaerah.

Kepala Diskes Kutim, Bahrani Hasanal mengatakan, penurunan harga PCR ini tentu sangat membantu warga. Tak sedikit warga Kutim yang memilih perjalanan transportasi udara. Ia berharap tidak ada lagi oknum nakal yang sengaja memainkan harga tes PCR tersebut.

“Iya sekarang sudah Rp300 ribu saja. Sebelumnya ada Rp500 ribu, Rp700 ribu dan Rp900 ribu. Semoga tidak ada lagi yang seperti itu,” ucap Bahrani.

Ia menegaskan, faskes yang menyediakan alat tes PCR ini wajib mengikuti arahan dari pusat. Meski demikian, lantaran belum ada aturan tambahan, pembelian alat tes usap ini masih mahal. Persoalan tersebut tentu menjadi dilema bagi rumah sakit, puskesmas atau faskes lainnya. Satu sisi hendak mengikuti aturan pemerintah, sisi lain bujet pembelian tidak terkendali.

“Tetap harus mengikuti tarif yang berlaku saat ini. Meski stok alat tes kemarin belum habis,” tegasnya.

Kutim sendiri baru memiliki dua faskes yang melayani tes PCR di tempat. Pertama RSUD Kudungga kemudian yang kedua Tirta Klinik. Keduanya sepakat mengikuti anjuran tarif PCR terbaru. Sementara untuk faskes lainnya, ia belum mendapat laporan lebih lanjut.

“Baru dua tempat yang bisa melayani tes PCR dan langsung keluar hasilnya. Sementara tempat lain, hasil tes mesti dibawa dulu ke tempat lain. Seperti ke Samarinda dan Bontang,” tutupnya. (int02)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.